KUNINGAN (MASS) – Ayo kita lihat pekarangan rumah kita, ada apa saja di sana? Sudahkah optimal untuk kemanfaatan?
Nah, kalau ada yang masih kosong atau hanya ditumbuhi rumput sebaiknya kita tanami, biar pekarangan kita menjadi pekarangan pangan.
Yaitu pekarangan yang dimanfaatkan untuk menanam sayuran, buah-buahan, tanaman rempah, tanaman obat, memelihara ternak atau ikan, sebagai sumber pangan untuk keluarga.
Supaya semangat pemanfaatan pekarangannya tetap terjaga, kita libatkan seluruh anggota keluarga, saling berbagi tugas, ada yang menanam, menyiram, merawat dan memanen.
Berkebun di pekarangan salah satu solusi untuk menghilangkan kepenatan yang disebabkan rutinitas monoton.
Kebiasaan ini bisa menjadi kebiasaan sebelum berangkat bekerja atau saat weekend.
Apalagi seperti situasi pandemi sekarang ini kita disarankan untuk selalu stay at home.
Ada kepuasan tersendiri saat memetik hasil.
Mulailah dengan membuat jadwal agar bisa satu hari satu tanaman yang kita tanam, agar hasilnya pun bisa di panen setiap hari.
Lahan terbatas bukan penghalang untuk memiliki banyak tanaman, karena masih banyak cara dan teknik yang bisa diterapkan.
Misalnya menggunakan tanah sebagai media tanam di polybag, kaleng bekas, bahkan media air atau biasa kita kenal dengan hidroponik dengan menggunakan paralon atau bambu.
Lalu, agar menjadi sebuah kawasan pekarangan pangan yang lestari, menanamnya jangan sendiri ya, ajaklah tetangga kanan-kiri dan depan-belakang, bila perlu warga satu perumahan, desa/kelurahan diajak semua.
Sebagai Penyuluh Pertanian Putri di Kab. Kuningan, kami sudah bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK di Wilayah Binaan untuk menyukseskan program “Bunda Menyapa” (Membangun Desa Menata Sumberdaya Pangan Keluarga).
Salah satu program akselerasi ketahanan pangan dan produktivitas pertanian berbasis pekarangan dan peran wanita serta keluarga melalui budidaya pertanian, khususnya hortikultura, peternakan dan perikanan dalam menunjang pencapaian Visi Kuningan Maju berbasis Desa.
“Bunda Menyapa” mengadopsi program RPL (Rumah Pangan Lestari) dari beberapa RPL bisa menjadi KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari). Pada saat ini dikenal dengan P2L (Pekarangan Pangan Lestari).
Buat ibu-ibu, bisa juga membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT), yang kegiatannya bisa lebih luas, tidak hanya budidaya, tapi bisa pengolahan dan pemasaran hasil. Lumayan, untuk menambah pendapatan keluarga. KWT juga punya hak untuk mendapatkan penyuluhan dan pembinaan dari Penyuluh Pertanian.
Semoga Alloh SWT memudahkan keinginan serta usaha kita. Aamiin ya Robbal’alamiin.
Dengan memperingati Milad Salimah ke-21, memotivasi kita untuk terus berupaya memajukan dan mengoptimalkan kemampuan kita dalam upaya pemanfaatan pekarangan untuk menopang kebutuhan pangan keluarga dan peningkatan gizi keluarga sebagai salah satu upaya mewujudkan Ketahanan Ekonomi Keluarga.
Ayo kita rintis KPSPL (Komunitas Perempuan Sehat Peduli Lingkungan) sebagai salah satu program Salimah di lingkungan anda berada.
Penulis : Ninin Setianingsih, SP.
(Humas & Media PD Salimah Kab. Kuningan)