KUNINGAN (MASS) – Bukan hanya dari Abdul Haris SH, kritik pedas kaitan dengan kinerja KPU Kuningan datang pula dari Ketua F-Tekkad, Soejarwo.
Bahkan diksi yang ia gunakan lebih menohok. Jarwo menyarankan agar para komisioner KPU Kuningan lebih baik mundur massal.
“Saya katakan semakin ke sini kepercayaan masyarakat ke KPU itu semakin merosot bahkan sampai ke titik nadir,” ungkap pria yang akrab disapa Mang Ewo tersebut, Jumat (15/11/2024).
Eksistensi KPU, menurut dia, layak dipertanyakan. Dengan sering bergulirnya aksi demontrasi mahasiswa, itu menjadi salah satu indikator rendahnya kepercayaan publik.
“Legowo saja, mendingan mundur massal,” pinta Soejarwo.
Ia sepakat dengan apa yang dilontarkan Abdul Haris. Kendati punya anggaran besar namun KPU terkesan mengandalkan paslon. Padahal anggaran untuk sejumlah APK paslon itu sudah ada di KPU.
“Akhirnya paslon lagi, paslon lagi yang disuruh sosialisasi, biar sekalian kampanye. Baik itu paslon bupati maupun paslon gubernur,” ucapnya.
Kalau boleh membandingkan, Jarwo memberikan penilaian positif terhadap KPU Kuningan ketika dipimpin oleh Hj Heni Susilawati.
“Perasaan mendingan zaman ibu siapa sih yang dulu dijuluki ‘nikreuh’ itu,” pungkasnya.
Sekadar diketahui KPU dulu pernah diketuai Dedi Mutiadi, berlanjut ke Endun Abdul Haq, kemudian Heni Susilawati, lalu Asep Z Fauzi dan sekarang Asep Budi Hartono. (deden)
Dik
21 November 2024 at 11:44
Tebih kang pami dibandingkeun masa kepengurusan sateuacan na mah.