KUNINGAN (MASS) – Ketua Tim Penanggulangan Stunting Kabupaten Kuningan, Drs. H. Maman Hermansyah didampingi Wakil Ketua, Ir Usep Sumirat, memimpin Rapat Koordinasi (rakor) Pencegahan dan Penanganan Stunting (Intervesni anak kerdil), di Ruang Rapat Bapppeda Kuningan, Kamis (13/06/2019). Sebagaimana diketahui stunting merupakan isu nasional yang perlu ditanggulangi secara komprehensif .
Rakor ini juga menyikapi Surat Menteri PPN/Kepala BAPPENAS tentang Penyampaian Perluasan Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2020. Kabupaten Kuningan sendiri sebagai satu daerah yang masuk 100 Kabupaten /Kota Prioritas Penanggulangan Stunting, aka perlu adanya upaya terpadu yang dilakukan secara lintas sektoral.
Hadir dalam rakor tersebut, Pengarah Tim Hj Ika Acep Purnama, Sekretaris Kepala Dinas Kesehatan, serta seluruh komposisi dan personalia tim yang terdiri dari beberapa SKPD terkait, diantaranya BPKAD. Lalu, Kepala Dinas Perumahan dan Pertanahan, Kepala DPMD, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, DPPKB, Disdikbud, Kepala DPRPP, Dinas Sosial.
Tindak lanjut dari rakor tersebut, Maman menghimbau seluruh OPD agar dapat melaksanakan kegiatan, baik kegiatan spesifik maupun kegiatan sensitive dalam penanggulangan stunting, selanjutnya melaksanakan koordinasi secara intensif dengan OPD terkait. Kemudian, agar dapat melaporkan pelaksanaan kepada kami secara berkala setiap triwulan kepada kami melalui Bappeda Kabupaten Kuningan.
Pengarah Tim Penanggulangan Stunting Kabupaten Kuningan, Hj Ika Acep Purnama dalam kesempatan tersebut memberikan arahan kepada seluruh Pokja yang hadir pada rakor. Ia memaparkan Stunting merupakan isu nasional, prelevansi stunting nasional mencapai 37,2 persen,
Masalah stunting berkaitan dengan gizi, kekurangan gizi tidak saja membuat stunting tetapi juga menghambat kecerdasan , memicu penyakit dan menurunkan produktivitas. Apabila stunting tidak segera ditanggulangi, maka akan mengakibatkan rendahnya SDM penerus bangsa (lose generation) di masa yang akan datang.
“Penanggulangan stunting dilakukan secara lintas sektor, karena permasalahan stunting bukan hanya permasalahan kesehatan saja, tetapi saling keterkaitan dengan aspek lainnya,”papar Ika.
Diharapkan setiap OPD terkait agar dapat secara sinergis melakukan kegiatan yang berkaitan dengan stunting, dengan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada. Kemudian semua pihak terkait agar secara serius menangani stunting, termasuk Kecamatan, Desa, Puskesmas, Posyandu dan sebagainya secara berkelanjutan dengan didasari data yang valid dan lokasi prioritas yang telah di tetapkan. (agus).