KUNINGAN (MASS) – Konfercab PC IPNU Kabupaten Kuningan yang baru saja diselenggarakan pada Sabtu-Minggu, (29-30/6/2024) di Pondok Pesantren Miftahul Falaah Desa Ciloa Kecamatan Kramatmulya, digugat oleh kadernya sendiri, Mohamad Romli.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 14 Pimpinan Anak Cabang, dan 13 Pimpinan Komisariat se-Kabupaten Kuningan itu, dianggapnya banyak kejanggalan yang terjadi. Salah satu yang ditudingnya, adalah mempersulit persyaratan administrasi pencalonan ketua IPNU Kabupaten Kuningan terhadap Agus Nurohman Indana yang notabene demis Ketua PAC IPNU Cidahu.
Dikatakan Romli, tim pemenangan Agus Nurohman menemukan informasi dari salah satu tim Hasan yang membelot dan masuk barisannya, dikarenakan menemukan dan melihat kebobrokan sistem yang dibuat sengaja untuk memenangkan salah satu calon.
Konfercab IPNU, dituduh digelar hanya untuk memenangkan Hasan, bukan kegiatan musyawarah tertinggi IPNU yang bertujuan untuk menentukan siapa ketua PC IPNU berikutnya melalui forum musyawarah.
Beberapa usaha penggagalan yang dituduhkan Romli, adalah sebagai berikut:
1. Penghambatan SK.
2. Keberpihakan ketua PC dan ketua pelaksana serta pimpinan sidang Konfercab condong kepada rekan Hasan sebagai calon ketua IPNU Kuningan.
3. Banyak pengurus gelap yang di SK kan H-1 Konfercab yang seharusnya persoalan SK itu batas maksimal pengajuan tanggal 15 Juni 2024.
4. Tidak dikeluarkannya sertifkat Lakmud Agus oleh PC IPNU yang menjadi syarat penting bakal calon.
5. Tidak dibacakannya hasil perolehan suara bakal calon putaran pertama oleh pimpinan sidang.
6. Terdapat 2 ketua PAC (peserta penuh) yang hadir dalam Konfercab 2024.
7. Panitia pelaksana tidak memberikan Sertifikat Lakmud kepada Agus sampai verifikasi berkas.
Dari kronologi di atas, lanjut Romli, Konfercab IPNU 2024 secara tiba-tiba aklamasi dan memenangkan rekan Hasan tanpa adanya alasan, dan tanggapan dari peserta penuh.
“Kami bersama tim pendukung Agus Indana merasa sangat dirugikan dengan kejadian tersebut bahkan kami menganggap perilaku tersebut adalah pembunuhan karakter terhadap kader dan bentuk kediktatoran serta kegagalan ketua PC IPNU dan Ketua Pelaksana konfercab dalam menegakan nilai nilai demokrasi di PC IPNU Kabupaten Kuningan,” ujarnya.
“Kami harap IPNU IPPNU kedepan lebih demokratis lagi supaya IPNU bisa lebih meluas dan progres dalam mengelola organisasi sesuai jargon IPNU yakni Belajar Berjuang dan Bertaqwa yang berorientasi pada mengamalkan nilai nilai asawaja an-nahdliyah, Pancasila dan menjunjung tinggi nilai nilai demokrasi,” pintanya. (eki)