KUNINGAN (MASS) – Kitab Cangkok Wijayakusuma dan Kitab Bima Suci merupakan kitab kuno yang saat ini dimiliki oleh wargi keturunan Desa Nusaherang Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan. Kitab ini berisikan tentang ajaran Pertarekatan juga berisikan silsilah keturunan Sunan Gunung Jati Cirebon.
“Kedua kitab ini menjadi salah satu bukti jika wilayah Nusaherang pada waktu itu masih ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besar Kesultanan Cirebon,” ujar Raden Hamzaiya, sekertaris Buhun Santana Kesultanan Cirebon, Selasa (11/1/2022).
Bahkan kedua kitab ini, ia mendengar dari filolog Opan Syafari bahwa isi silsilah dari kitab ini sudah diverifikasi berdasarkan data-data dari kajian filologi dan sejarah Rante nasab keturunan.
“Tentunya kita tidak bisa menampilkan, keberadaan Kabupaten Kuningan saat ini merupakan bagian daripada wilayah kesultanan Cirebon pada masanya, tidak heran pula di Desa Nusaherang Kecamatan Nusaherang Kabupaten Kuningan terdapat makam Pangeran Moetijah yang merupakan cucu dari Sultan Sepuh Jaenudin (Sultan Keraton Kasepuhan),” paparnya.
Kitab tersebut berbahasa Arab melayu (pegon). Untuk Wijaya cangkok kusuma memiliki ketebalan sekitar 70 halaman. Sedangkan Bimasuci sekitar 50 halaman.
“Semoga dengan adanya kitab ini, khususnya masyarakat Desa Nusaherang Kecamatan Nusaherang saya mewakili dari keluarga Santana Kesultanan Cirebon mengharapkan semuanya bisa mengenal tradisi serta melestarikan kalungguhan adat Kesultanan agar tidak tertelan oleh kemajuan zaman,” harap Raden Hamzaiya.
Raden Nana Mulyana Latief menambahkan, jika kitab-kitab tersebut sedang dikaji lebih dalam dan disimpan sesuai dengan prosedur sebagaimana mestinya agar bisa menjadi warisan sejarah bagi masyarakat Desa Nusaherang dan umumnya bagi masyarakat Kabupaten Kuningan agar tidak melupakan jati dirinya sebagai seorang putra keturunan Kesultanan. (deden)