KUNINGAN (Mass) – Sambil melakukan pemulusan jalan lewat penghotmikan dan pembetonan jalan di wilayah selatan, Pemkab Kuningan tengah merencanakan pelebaran jalan Cipasung-Selajambe-Subang-Cilebak. Lebar jalan yang kini hanya sekitar 4 meter itu, akan ditingkatkan minimal 7 meter.
Status jalan pun akan naik dari status jalan kabupaten menjadi jalan nasional. Karena jalan tersebut nanti bakal menjadi jalan alternatif antara Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Gagasan besar tersebut sudah mulai direalisasikan. Pemerintah pusat telah merespon baik. Tiga hari pasca lebaran, pejabat dari pemerintah pusat telah melakukan peninjauan lokasi dengan mengendarai sepeda motor. Mereka ditemani Bupati H Acep Purnama MH, Kepala Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang), Ir H Jajat Sudrajat MSi dan pejabat terkait lainnya.
“Pada hari Rabu lalu (pasca lebaran) kami kedatangan tamu dari pusat. Pak Ari Dirjen Binamarga, kemudian pak Atianto Kepala Balai Wilayah VI dan pak Rachman Arief Direktur Pengembangan Jaringan Jalan. Kami touring pakai motor meninjau lokasi jalan mulai dari jalan lingkar Sampora dan jalan wilayah selatan. Respon mereka sangat bagus,” tutur birokrat yang kerap disapa Ajat itu Rabu (19/7).
Untuk jalan tembus dari Garatengah Japara menuju Kertawangunan, kata Ajat, sudah ada kesiapan untuk mengucurkan bantuan anggaran. Sehingga pada 2018 nanti, proses pengerjaan bisa dimulai mengingat pembebasan lahan sudah tuntas.
Begitu juga rencana pelebaran jalan di Kuningan wilayah selatan, imbuhnya, mereka siap untuk menggelontorkan dana. Tinggal kebijakan diskresi dari Menteri PUPR RI karena perubahan status jalan.
Selain itu pemerintah pusat ingin melihat sejauhmana kesiapan warga pemilik lahan di pinggir jalan untuk merelakan lahannya. Karena untuk pelebarannya dibutuhkan 2 meter ke kiri dan 2 meter lagi ke kanan jalan.
“Ada keinginan pusat, itu jadi jalan alternatif Jabar-Jateng. Sekarang ini jalur Jabar-Jateng itu dari utara yaitu Brebes-Cirebon-Bandung-Jakarta. Lalu dari selatan yaitu Cilacap-Banjar-Ciamis-Tasikmalaya. Itu tidak cukup, perlu jalur tengah untuk mengurai. Terlebih akan ada Bandara Kertajati BIJB di Majalengka. Nah setelah meninjau langsung, rutenya dimungkinkan,” terang Ajat.
Untuk mewujudkan rencana besar tersebut, dibutuhkan anggaran sekitar Rp200 milyar. Jalan ini mulai dari Cipasung Kecamatan Darma sampai Desa Dayeuh Luhur Kecamatan Cilebak. Setelah diinventarisasi, jalan sepanjang 57 kilometer itu melalui 20 desa di empat kecamatan yakni Kecamatan Darma, Selajambe, Subang dan Cilebak. (deden)