KUNINGAN (MASS) – Pada pembukaan Turnamen Sepak Bola Jagaraksa Cup 2020 yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Jagaraksa Desa Jagara Kecamatan Darma, Senin (10/8/2020), Wakil Ketua DPRD Kuningan H Ujang Kosasih MSi mengeluarkan pernyataan yang tidak biasa.
“Sepak bola ini bukan hanya sekadar olahraga untuk kesehatan, euporia penonton dan lainnya, tapi jadi bagian yang bisa melahirkan pola kepemimpinan dimasa mendatang,” tandasnya disambut riuh tepuk tangan peserta dan penonton turnamen.
Dijelaskan oleh Ujang, dalam permainan sepak bola tentu terdapat sistem kerjasama sekaligus mengatur strategi dalam mencapai sebuah harapan atau goal. Disitulah menurutnya, yang menjadi bagian penting dalam melahirkan seorang pemimpin.
“Saya doakan adik-adik semua, sahabat semua, kelak menjadi seorang pemimpin ideal yang terinspirasi dari turnamen ini,” ucap ketua DPC PKB itu yang diamini para pemain.
Soal kepemimpinan, merupakan salah satu saja dari empat hal yang dapat diperoleh dari turnamen yang diselenggarakan. Tiga lainnya kaitan dengan ta’aruf menguatkan tali silaturahim, menyehatkan pemain dan penonton, serta melatih kerjasama.
“Saya analogikan, seorang Messi yang kerja sendiri, jika melawan sebuah tim meski tidak sebagus Messi, ia akan kalah. Karena ada kerjasama tim,” tutur bakal calon bupati tersebut.
Turnamen itu sendiri digelar di lapangan sepak bola yang masuk kawasan obyek wisata Waduk Darma. Sebanyak 7 tim yang mengikutinya, yang diambil dari tiap RT dengan sistem kocok.
Tampak hadir Kades Jagara, Nana Sutriana SPd. Ia menyampaikan sambutan setelah Ketua Karang Taruna, Didin, melakukan hal serupa. Baru kemudian sambutan Ujang Kosasih sekaligus membuka turnamen secara resmi.
Kala itu Ujang ditemani Susanto, kader PKB yang duduk di DPRD Kuningan, berangkat dari dapil 5. Kehadiran mereka mendapat sambutan antusias dari masyarakat setempat.
“Dengan hadirnya para tamu yang terhormat, perlu kita syukuri terutama tali silaturahim antara masyarakat dan wakilnya di dewan, dapat terjalin,” ujar Kades Nana.
Ia juga menaruh harapan besar, lewat turnamen tersebut mampu lebih meningkatkan kekompakan para pemuda juga menguatkan antar regenerasi.
Seperti yang diutarakan Didin selaku ketua Karang Taruna, peserta melibatkan para pemuda, remaja minimal usia 15 tahun, hingga remako usia maksimal 50 tahun.
“Dan kita kocok. Biasanya kan kita laksanakan antar RT/club. Guna menghindari gesekan, makanya dicampur dengan dikocok,” jelas Didin. (deden)