KUNINGAN (MASS)- Kepala Dinas Kesehatan Kuningan H Raji MKes mengatakan, kenapa ASI ( Air Susu Ibu ) harus diberikan selama 6 bulan. Karena pada masa itu bayi belum memiliki enzim pencernaan yang sempurna untuk mencerna makanan atau minuman lain.
“Tujuan pemberian eksklusuif adalah untuk melindungi bayi dari resiko penyakit dan infeksi,” ujar Raji dalam acara Workshop ASI eksklusif yang berlangsung di Gedung Sanggariang Rabu (21/11/2018) dan acara ini diikuti oleh sekitar 250 orang peserta, dengan nara sumber dr Rika SPog dan dr Suwanti, SPa.
Raji menjelaskan manfaat pemberian ASI bagi ibu adalah untuk mempercepat penyembuhan luka pendarahan akibat melahirkan, untuk mempererat hubungan emosional ibu dan anak, untuk membuat tubuh ibu kembali ideal serta dapat terhindar dari resiko kanker payudaraa dan kanker rahim.
Sementara itu Bupati Kuningan H Acep Purnam mengatakan, investasi sehat harus diajarkan sedini mungkin melalui keluarga yang merupakan inti dari masyarakat. Apabila keluarga bisa berprilaku sehat maka masyarakat akan sehat.
Hal ini sejalan dengan Visi Kabupaten Kuningan yaitu MAS ( Mandiri, Agamis dan Sejahtera ). Bila keluargaa sehat maka produktivitas meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat juga meningkat.
Pemkab Kuningan sangat mendukung program ASI Ekslusif harus diberikan kepada bayi hingga usia 6 bulan, karena ASI ekslusif merupakan hak bayi, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI Ekslusif.
“Untuk mewujudkan hall tersebut melalui forum ini saya menginstruksikan kepada seluruh SKPD/Instansi/Organisasi terkait utnuk mensosialisasikan dan mengkampanyekan ASI ekslusif kepada masyarakat, dan saya mengajak kepada masyarakat Kabupaten Kuningan untuk andil dalam kegiatan ini,” ujar Acep. (agus)
KUNINGAN (MASS) – Belakangan, muncul tudingan terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan. Tudingan itu, mulai dari “jalan-jalan” ke luar kota dan dana covid. Hal itulah...
CIGANDAMEKAR (MASS) – Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan menggelar acara Pertemuan Rembuk Stunting Dalam Penanggulangan Stunting di Kabupaten Kuningan Tahun 2020....
KUNINGAN (MASS)- Sulit mendapatkan masker di Kabupaten Kuningan membuat warga banyak mengeluh. Mereka ketakutan dengan semakin mewabah virus corona di Indonesia. Minimal dengan menggunakan...
KUNINGAN (MASS)- Korban virus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kuningan terus berjatuhan. Dari 35 kasus yang terjadi hingga tanggal 25 Januari 2020, sudah ...
KUNINGAN (MASS)- Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan, Hj Ika Acep Purnama didampingi Wakil Ketua TP PKK, Hj Yuana Ridho Suganda, menghadiri Kegiatan Peningkatan...
KUNINGAN (MASS) – Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH menghadiri kegiatan silaturahim insan kesehatan nasional yang merupakan puncak dari Hari Kesehatan Nasional ke-55...
KUNINGAN (MASS) – Dalam menyemarakkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55, STIKes Muhammadiyah Kuningan (STIK-MK) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan menggelar ‘Seminar Gizi...
KUNINGAN (MASS)- Desa Bojong Kecamatan Cilimus, mendeklarasikan Stop Buang Air Besar Sembarangan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STMB) atau Open Defecation Free (ODF). Acara bertempat...
KUNINGAN (MASS) – Pada musim penghujan seperti saat ini bukan hanya bencana yang harus diwaspadai warga. Tapi, juga penyebaran virus DBD dibawa oleh nyamuk...
KUNINGAN (MASS)- Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat yang kurang mampu, pegiat kesehatan melaksanakan acara bakti sosial (baksos) Minggu (18/11/2018) bertempat di SMP Negeri...
KUNINGAN (MASS)- Kepala Dinas Kesehatan Kuningan Raji K Sarji MKes mengingatkan, kepada warga Kuningan yang melakukan kurban untuk tidak menggunakan kresek hitam sebagai wadah...
KUNINGAN (Mass)- Pasca ada laporan keracunan usai pulang dari hajatan Iwan Ridwan dan Eha Julaeha di Lingkungan Anyar RT 06/II Kelurahan Cigintung Kecamatan Kuningan, pihak...