KUNINGAN (MASS) – Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK) mengadakan kelas jurnalis dan kelas pengabdian masyarakat dengan tema “Urgensi Perss Release Bagi Organisasi dan Pilar-Pilar Pengabdian Masyarakat”. Kegiatan tersebut bertempat di Sekretariat IMK, Puri Taman Sari blok C No 24 kota Cirebon, kamis (17/1/2018) pukul 15.00 WIB.
Kegiatan yang diadakan Bidang Pengembangan Keilmuan Minat Bakat (PKMB) ini sebagai respon terhadap kurangnya minat baca tulis dalam budaya intelektual dewasa ini. Pemaparan tentang pentingnya peran media dalam eksistensi sebuah organisasi yang disampaikan oleh Eki Nurhuda selaku Pemateri 1.
Menurut Eki media kini banyak membahas politik praktis. Ia berpendapat, alangkah lebih baiknya media dipenuhi oleh kreativitas tulisan kaum muda (mahasiswa) yang inovatif dan membangun.
“Fungsi media salah satunya adalah menyampaikan berita pada publik, yang kini media tersebut dipenuhi tulisan tentang politik praktis yang mungkin bisa menimbulkan perselisihan atau bahkan adudomba karna keterpihakannya terhadap salah satu poros, ya meski saya percaya semua media itu netral. Alangkah lebih baiknya media itu dijadikan wadah untuk menampung tulisan para kaum muda yang gemar menulis, dan juga sarana eksistensi sebuah organisasi,” paparnya.
Selain membahas masalah jurnalistik dan urgensinya terhadap organisasi, juga membahas mengenai pengabdian terhadap masyarakat yang diterangkan oleh Afrian Ghani selaku Pemateri 2.
Kebetulan IMK tengah menghadapi agenda terdekat yaitu Bakti Sosial (Baksos). Menurutnya, tidak semua masyarakat dapat menerima orang baru. Saat baksos mahasiswa harus melakukan pendekatan-pendekatan terlebih dahulu.
“Kita sebagai kaum intelektual yang turun ke lapangan dan berbaur dengan masyarakat harus bisa menyesuaikan, jangan mentang-mentang kita kaum intelektual so so an membawa program dan mengganggap masyarakat tidak tahu apa-apa. Kita harus bisa menyesuaikan,” pesan Gani.
Iid, sebagai ketua bidang PKMB sangat mendukung kegiatan positif ini. Dikatakan, aktivis mahasiswa harus mampu merangkul mahasiswa lainnya untuk meningkatkan literasi.
“Menulis sebagai output dari bacaan kita, diharapkan dengan diadakannya sekolah jurnalis ini bisa membantu anggota IMK untuk bisa menulis, setelah kemarin beres memedah dua buku, dan sekarang sekarang saatnya menuangkannya dalam bentuk tulisan sebagai outputnya, sukur sukur bisa masuk media pers,” ujarnya. (deden/rl)