KUNINGAN (MASS)- Hingga saat ini warga Kuningan masih kesulitan mendapatkan gas melon (3 Kg). Klaim Pemkab Kuningan bahwa gas melon cukup tersedia di masyarakat bohong besar karena warga tetap kesulitan. Kalau pun ada mereka harus menebusnya dengan harga selangit.
“Saya dapat tapi harganya Rp35 ribu. Karena butuh maka saya beli untuk jualan. Selama sepekan ini saya bur-ber nyari gas bahkan sampai ke lengkong tapi juga tidak dapat,” ujar Darman salah seorang penjual bakso tahu dan batagor kepada kuninganmass.com Sabtu (25/8/2018).
Saking kesulitan ia pernah tidak berjualan meski bahan baku untuk jualannya sudah dibuat. Karena tidak ada maka bahan baku itu terpaksa dibuang. Bagi penjual sepertinya gas melon sangat berharga maka harga berapa pun akan dibeli.
Dikatakan, untuk bakso tahun mungkin bisa cukup dihangatkan sebentar lalu dimatikan. Tapi untuk batagor tentu harus di goreng. Untuk itu saya butuh gas terus. Apabila terus menerus seperti ini bisa bangkrut semua pedagang.
“Saya berharap pemerintah memperhatikan ketersedian gas karena di daerah lain tidak langka seperti di Kuningan. Sebenarnya ada apa kok gas selalu langka,? ujarnya pria asal Bantarujeg Kabupaten Majalengka itu.
Ia mengaku sejak kelangkaan gas, harga beli selalu diatas Rp20 ribu, sebelum harga Rp35 ribu pernah membeli Rp27 ribu. Kalau saat normal membeli Rp18 ribu. Untuk membeli gas selalu kontek-kontek dengan pedagang lain.
“Kemarin mah beli berdua dengan penjual yang lain agar mudah membawa gas melon. Saya puter-puter cara gas tapi tetap sulit diperoleh,” ujarnya.(agus)