KUNINGAN (MASS) – DPC GMNI Kuningan menuding pemerintah daerah berkhianat pada rakyat. Apalagi, dengan visi dan misi Kuningan MAJU Berbasis Desa, yang kenyataannya kini jauh untuk terwujud.
Hal itu tertuang dalam keterangan persnya sesaat setelah melakukan aksi ke gedung pendopo, Senin (22/3/2021) siang.
Ketua DPC Wowo melakukan aksi bersama pengurus lainnya dengan membentangkan spanduk ucapan selamat, selamat telah gagal menjalankan roda pemerintahan.
“Pasalnya pandemi panjang ini membuat Kabupaten Kuningan menghadapi banyak masalah besar,” ujarnya.
Masalah besar itu adalah ,mulai dari ketidakefektifan dalam penanganan Covid-19, Indeks kedalaman kemiskinan paling rendah di Provinsi Jawa Barat.
Kemusia, rebutan kekuasaan, serta drama mutasi yang kini menjadi tontonan masyarakat.
Ucapan selamat tersebut, ditujukan kepada Bupati H Acep Purnama, Wakil Bupati M. Ridho Suganda, dan Sekda Dian Rachmat Yanuar yang dianggap gagal serta banyak membuat gaduh masyarakat.
“Pemberian ucapan ini adalah salah satu bentuk kekecewaan GMNI terhadap manajemen Pemkab Kuningan yang tidak berjalan sebagai mana mestinya,” jelasnya.
Dalam penilaian GMNI, saat ini Bupati, Wabup dan Sekda berada pada kondisi tidak harmonis.
Seharusnya, masih menurut GMNI, baik Bupati Wabup maupun Sekda harus kerja keras untuk menyelesaikan permasalahan yang ada bukan berjalan sendiri sendiri dan ribut masalah mutasi.
Mungkin penyebabnya, menurut GMNI hal itu terjadi dari situasi cara berkuasa atau bahkan, yang bersangkutan tidak mengerti peran dan fungsiya sendiri. Dan hal itu tentu kejadian ini sungguh sangat memalukan.
“Bagi kami ini adalah salah satu bentuk penghianatan kepada rakyat.
GMNI Kuningan mendoakan kepada ketiga pejabat Pemkab Kuningan semoga mendapat hidayah agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan mewujudkan harapan harapan rakyat tanpa ribut kekuasaan,” sebutnya diakhir. (eki)