KUNINGAN (MASS)- Selama ini banyak yang menduga bahwa pengasilan driver angkutan online lebih besar dari angkutan online. Namun, hal itu dibantah oleh pihak angkutan online ketika melakukan audensi dengan DPRD dan Dishub Kuningan di Gedung DPRD Kuningan.
“Banyak yang mengeluh bahwa pengahasilan angkot minim gara-gara online. Padahal kami juga sama minim seperti angkot, sehingga kami datang kesini meminta 4 tuntutan,” ujar Ketua Forum Bersama Transfortasi Online Kuningan Paulus Suparman, Senin (2/3/2019).
Suparman menerangkan, mobil yang digunakan untuk angkutan online tidak semua milik sendiri. Banyak yang menyewa dengan harga Rp110 ribu/hari. Apabila sehari memperoleh Rp200 ribu berarti hanya mendapatkan Rp90 ribu dan tentu belum dipotong untuk makan dan bensin.
Diterangakan, dulu pada awal berdiri penghasilan online bisa mencapai Rp500 ribu lebih. Hal itu karen tidak ada saingan. Sekarang dengan menjamurnya armada yang mencapi 800 unit membuat penghasilan menurun.
“Saya berbicara seperti ini agar semua paham sehingga apa yang kami tuntut bisa dikabulkan karena semua warga punya hak yang sama. Angkot cari makan kita cari makan yang beda hanya jenisnya,” jelasnya.
Suparman menerangkan, yang tergabung ke Forum Bersama Transfortasi Online Kuningan ada 750 orang terdiri dari taknis online dan ojek online. Mereka tergabung pada 15 komunitas dan untuk sekretariat FBTOK berada di Cigugur.
Sekadar informasi pada Rabu (4/12/219) akan ada pertemuan antara angkot dan angkutan online. Tuntutan dari kedua belah pihak akan dibicarakan secara terbuka dan dicari solusi terbaik. (agus)