KUNINGAN (MASS) – Reaksi keras terhadap pernyataan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy SE, datang pula dari Generasi Muda Mathalul Anwar (Gema MA) Kuningan. Organisasi tersebut memandang bahwa diksi (pilihan kata) ‘limbah’ yang digunakan telah menyakiti kalangan santri pondok pesantren.
“Saya menilai ucapan ketua DPRD telah menyakiti Keluarga Besar Pesantren yang ada di Kuningan. Seharusnya Pa Nuzul Rachdi sebagai salah satu pejabat meberikan solusi dalam menyelesaikan wabah Covid 19. Ini malahan sebaliknya ia berkata kasar dan melukai kalangan pesantren yang seharusnya tidak terucap,” ujar Ketua Gema MA, Agus Kusman.
Sebagai seorang wakil rakyat, imbuhnya, seharusnya Zul (sapaan akrab Nuzul) dapat merasakan apa yang terjadi di masyararakat. Apalagi tinggal di tempat beradanya Ponpes Husnul Khotimah. Bukan malah membuat gaduh dengan mengeluarkan pernyataan yang menyakitkan.
Tak heran jika Agus Kusman mendesak Zul untuk segera meminta maaf. Bukan hanya ke pihak Husnul, ia juga menuntut ketua dewan untuk meminta maaf kepada seluruh elemen masyarakat Kuningan.
“Saya sebagai salah satu alumni pondok pesantren juga merasa tidak terima dengan pernyataan pa Nuzul Rachdi dan berharap ia meminta maaf khususnya kepada pihak Pesantren Khusnul Khotimah dan umumnya kepada kalangan masyarakat Kuningan yang sudah di buat gaduh,” tegas alumni Ponpes Al-Mutawally itu. (deden)