KUNINGAN (MASS) – Kabupaten Kuningan merupakan daerah bencana terutama longsor dan pergeseran tanah. Menyikapi hal ini Baznas Tanggap Bencana (BTB) Kuningan dan BTB Provinsi Jabar menggelar Launching dan Sosialisasi Katana (Kampung Tanggap Bencana). Kegiatan ini dilakukan di Kampung Ragawangsa Desa Situ Gede Kecamatan Subang pada Rabu (9/10/2018).
Acara ini dihadiri Ketua BPBD Kuningan Agus Mualudin SE yang mewakili Bupati Kuningan. Selain itu hadir juga Ketua Baznas Kuningan Drs H Encu sukat WS MA, Kades Situ Gede Ahmari dan Camat Subang Indra Bayu Permana S STP, Kasi PRB BPBD Kuningan Heru Hermawan SSos.
Warga setempat yang berjumlah 100 orang ikut hadir dalam acara launching dan sosialisasi Katana. Dipilih Desa Situgede karena banyak faktor mulai dari daerah bencana dan faktor sarana yang kurang memadai.
Komandan BTB Provinsi Jawa Barat Ahmad Nurahmaddin mengatakan, Katana ini atas intruksi BTB pusat . Kegiatan ini akan digelar selama dua bulan dan lima kali pertemuan, dengan diisi berbagai materi dan pelatihan guna mempersiapkan mental masyarakat.
“Selama kurun waktu itu targetnya 8 materi yang akan kita sampaikan yakni diantaranya, kajian resiko bencana, sejarah bencana,. Kemudian, siklus bencana, peta bencana, pembagian peran dalam kebencanaan, sistem peringatan dini, persiapan simulasi bencana dan simulasi bencana,” ujarnya.
Pantauan kuninganmass.com saat menuju Desa Situgede, lokasi dari desa menuju kecamatan saja kurang lebih sepanjang 7 Km. Selain itu, medan jalan disana cukup terbilang ekstrem. Disebut ekstrem karena berlubang, ruksak parah serta kecil.
Kondisi diperparah dengan signal telekomunikasi yang minim untuk menjalin komunikasi dalam menyampaikan informasi ketika terjadi satu insiden. Sehingga dengan kondisi ini pihak Jabar ingin menjadikan masyarakat penghuni kawasan resiko bencana selalu siap siaga.
“Ketika ada kejadian disana, masyarakat akan siap menghadapi masalah tersebut selagi kami dalam proses perjalanan menuju lokasi. Sedangkan akses BTB/BPBD menuju lokasi memerlukan waktu yang cukup lama,” ujarnya melanjutkan.
Sementara itu, Ketua Baznas Kuningan Drs H Encu sukat WS MA mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program Kuningan Peduli yang terdiri dari lima program Baznas diantaranya Kuningan Peduli, Kuningan Sehat, Kuningan Cerdas, Kuningan Mandiri dan Kuningan Taqwa.
“Program peduli, kali pertama disalurkan ketika insiden di Kecamatan Cibingbin. Meski dalam pemberian motivasi maupun bantuan tidak seberapa. Namun, sedikitnya bisa meringankan, karena selama ini zakat mal yang masuk ke Baznas baru 2% sebesar atau setara Rp3 miliar dan kita langsung mendistribusikannya kepada warga,” ujar dia. (argi)