Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass
Dok. Istimewa: Limbah rumah tangga

Netizen Mass

Dampak Pencemaran Lingkungan Analisa Limbah Rumah Tangga

KUNINGAN (MASS) – Limbah rumah tangga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan seperti penurunan kualitas air, yang berdampak pada kesehatan makhluk hidup dan lingkungan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga menjelaskan hal ini.

Masyarakat menghadapi beberapa hambatan dalam mengelola sampah rumah tangga, termasuk kurangnya kepedulian terhadap lingkungan rumah tangga, kurangnya tempat pembungan sampah, dan kurangnya ketegasan dalam penegakan hukum terhadap pelanggar. Perencanaan dan pengelolaan sampah rumah tangga termasuk daur ulang, pembakaran, pemisahan, pengomposan, dan pembusukan.

Berdasarkan hubungannya dengan kebersihan, kesehatan, kenyamanan, dan keindahan (estetika), kehadiran sampah merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Pencemaran seperti tumpukan sampah yang mengganggu kesehatan dan keindahan lingkungan termasuk dalam kategori degradasi lingkungan yang bersifat sosial (Bintarto, 1997:57).

Orang-orang sekarang tidak terlalu peduli dengan lingkungan mereka, dan banyak yang tidak tahu bagaimana menjaga kebersihan, sehingga dengan mudah membuat limbah yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Seperti halnya tindakan sehari-hari yang kita anggap sepele, seperti mandi dan mencuci, menghasilkan sisa buangan ternyata dapat berbahaya bagi manusia dan lingkungan, khususnya lingkungan laut.

Limbah limbah rumah tangga adalah yang paling berbahaya dari semua tindakan manusia (Hasibuan, 2016). Karena konsumsi limbah dari kegiatan yang dilakukan setiap waktu atau setiap hari, manusia selalu menghasilkan limbah (Sunarsi, 2014). Aktifitas manusia di lingkungan masyarakat memengaruhi volume limbah yang besar dan peningkatan limbah yang dihasilkan setiap tahun (Yusuf, 2008).

Dalam kaitannya dengan kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan, serta keindahan lingkungan estetika, keberadaan sampah di masyarakat merupakan masalah yang dihadapi manusia (Hasibuan, 2016). Sampah adalah masalah besar bagi pleh Indonesia. Sampah organik terus meningkat. Sekitar setengah kilogram sampah organik dihasilkan oleh setiap orang setiap hari. Produksi sampah organic setiap tahun mencapai 110.000 ton, atau 40.150 juta ton, jika jumlah penduduk Indonesia adalah 220 juta (Sofian, 2006).

Untuk membantu pemerintah menangani masalah lingkungan hidup, partisipasi masyarakat, khususnya rumah tangga, dalam pengelolaan limbah rumah tangga sangat penting. Kurangnya partisipasi lingkungan rumah tangga dalam pengelolaan limbah rumah tangga merupakan kendala terbesar. Pemerintah harus memiliki aturan yang jelas dan tegas tentang lingkungan hidup dan mensosialisasikan mereka kepada masyarakat. Karena itu, pemerintah harus memperhatikan dampak limbah rumah tangga terhadap lingkungan hidup.

Berdasarkan uraian tersebut, masalah berikut dapat dirumuskan:

1. Bagaimana limbah rumah tangga mempengaruhi lingkungan hidup?

2. Bagaimana pengaruh limbah rumah tangga terhadap peraturan lingkungan hidup dievaluasi?

3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam mengelola limbah rumah tangga untuk mengurangi pencemaran lingkungan hidup?

4. Bagaimana pencemaran dapat dicegah?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak limbah rumah tangga terhadap lingkungan hidup,menganalisis dampak limbah rumah tangga terhadap peraturan lingkungan, mengidentifikasi tantangan dalam mengelola limbah rumah tangga untuk mencegah pencemaran lingkungan hidup, dan mengetahui cara mencegah pencemaran lingkungan hidup.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai pedoman bagi masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait untuk mengurangi dampak limbah dan menjaga lingkungan.

Penelitian ini melakukan penelitian literatur dengan pendekatan deskriptif. Pustaka yang dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berasal dari peraturan pemerintah atau perundang-undangan, dan beberapa sumbernya berasal dari buku atau peneliti.

Dampak Limbah Rumah Tangga Menurut Pasal 1 angka (20) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, limbah adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan, dan limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan dari satu atau lebih rumah. Namun, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012, limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, yang tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

Adapun sumber limbah rumah tangga sebagai berikut:

A. Limbah Organik

Limbah organik terdiri dari limbah makhluk hidup, seperti kotoran hewan dan manusia, serta air seni (urine), yang mengandung nitrogen dan fosfor. Kertas, kardus, karton, air cucian, minyak goreng bekas, sisa makanan, dan lainnya.jenis limbah mengandung racun, yang paling berbahaya adalah sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Ada juga limbah rumah tangga yang mengandung bakteri, jamur, dan virus, seperti sisa air cucian. Namun, ada beberapa orang yang mendefinisikan limbah organik secara teknis sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan mudah busuk. Ini termasuk bahan organik alami yang sulit terurai atau membusuk, seperti kertas, dan bahan organik sintetik (buatan) yang sulit terurai atau membusuk. 

B. Limbah Anorganik:

Advertisement. Scroll to continue reading.

Limbah anorganik adalah jenis limbah yang tidak mengandung karbon, seperti logam (seperti aluminium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca, dan pupuk organik. Mikroorganisme pengurai dapat membantu limbah anorganik terurai secara alami.

Ada enam kelompok limbah padat, atau sampah, menurut terminologi teknis:

1. Sampah organik mudah busuk (garbage) adalah limbah padat semi basah yang terbuat dari bahan organik yang mudah busuk.

2. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish) adalah limbah padat anorganik atau organik yang cukup kering yang sulit dibusukan oleh mikroorganisme, seperti kertas, plastik, kaca, dan logam.

3. Abu (ashes) adalah limbah padat yang terbuat dari abu, biasanya dihasilkan dari pembakaran.

4. Sampah bangkai binatang (bead animal waste), yaitu semua limbah yang berasal dari bangkai binatang.

 5. Sampai sapuan (street sweeping), yaitu limbah padat yang dihasilkan dari sapuan jalanan yang terdiri dari berbagai jenis sampah yang tersebar di jalanan.

6. Sampah industri, yaitu limbah padat yang berasal dari industri.

Bagaimana Limbah Rumah Tangga Mempengaruhi Pencemaran Lingkungan Hidup

Limbah rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air, mencemari air, seperti air bekas mandi dan cucian. Air yang tercemar tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan rumah tangga. Jika air tersebut kemudian tidak dapat digunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, hal itu akan menimbulkan dampak sosial yang signifikan dan akan memakan waktu yang lama untuk memulihkannya, meskipun jumlah air yang dibutuhkan rumah tangga sangat besar. Air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri jika air tercemar. Jika air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri, upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia tidak akan tercapai. Air telah tercemar, jadi tidak dapat digunakan lagi untuk pertanian atau pengairan persawahan dan kolam.

Sebagai akibat dari pembungan limbah padat organik yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga, limbah padat organik yang dirusak oleh mikroorganisme diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil, yang dilepaskan bersamaan dengan gas berbau tidak sedap. Limbah organik yang mengandung protein juga berbau tidak sedap (busuk) karena protein terurai menjadi gugus amino. Salah satu risiko kesehatan yang dapat terjadi adalah diare dan tikus, yang disebabkan oleh virus yang berasal dari sampah yang tidak diurus, dan penyakit kulit seperti kurap dan kuda (Mulia, 2005).

Dampak negatif dari limbah rumah tangga yang masuk ke laut adalah sebagai berikut:

a. Eutrophication

Penyebab terbesar adalah limbah yang dibawa oleh sungai yang bermuara di laut. Bahan kimia yang digunakan sebagai pupuk alam pertanian serta limbah dari manusia dan perternakan adalah salah satu limbah yang paling sering ditemukan. Eutrofikasi terjadi ketika perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut cahaya untuk fotosintesis. Karena terlalu banyak organisme di tempat tersebut, alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mati secara massal, dan sisa respirasi menghasilkan banyak CO2, sehingga kondisi perairan menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal.

b. Peningkatan emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan

Peningkatan kadar keasaman laut akan disebabkan oleh penggunaan listrik yang berlebihan dan buangan industri. Selain berfungsi sebagai penyerap dan penetral CO2 terbesar di Bumi, laut juga menyerap lebih banyak CO2, yang mengakibatkan peningkatan derajat keasaman laut. Peningkatan CO2 di atmosfer pasti akan berdampak negatif pada kesehatan pernapasan manusia. Hal ini mengganggu kemampuan hewan bercangkang seperti karang untuk membentuk cangkang. Hewan-hewan ini akan punah dalam waktu dekat jika hal ini berlangsung secara terus menerus.

c. Plastik

Plastik ini adalah masalah terbesar dan paling mengancam. Karena plastik jarang tampak seperti makanan hewan laut, banyak hewan yang hidup pada atau di laut mengkonsumsi plastik secara salah. Plastik tetap ada di usus karena tidak dapat dicerna.ini, menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan kelaparan atau infeksi. Karena plastik tidak mudah terurai, ia terakumulasi dan akan photodegrade (terurai oleh cahaya) di bawah sinar matahari. Hanya dalam kondisi kering tepi plastik dapat terbentuk. Bahkan jika plastik pecah menjadi potongan-potongan kecil dalam air, polimer tetap ada di tingkat molekuler PE. Plastik dikonsumsi oleh hewan yang lebih besar ketika pertikel mencapai ukuran zooplankton.

Ketika bahan beracun yang digunakan untuk membuat plastik terkena air, mereka dapat terurai dan masuk ke lingkungan. Plastik jauh lebih mematikan di laut daripada di darat karena racun ini menyebar di permukaan laut karena mereka hidrofobik (berkaitan dengan air). Racun plastik diketahui mengganggu sistem endokrin ketika dikonsumsi, serta dapat menekan sistem kekebalan tubuh atau menurunkan tingkat reproduksi. Akibatnya, kontaminant hidrifobik juga dapat terakumulasi pada jarak lemak (Kristanto, 2002).

Analisis Regulasi Lingkungan Hidup

Advertisement. Scroll to continue reading.

Peraturan lingkungan hidup mengatur bagaimana mengelola lingkungan hidup dan melindunginya dari perubahan iklim dan pemanasan global. Jumlah limbah yang tinggi, terutama limbah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik, adalah salah satu faktor yang menyebabkan kualitas lingkungan menurun. Pengelolaan lingkungan, khususnya limbah, membutuhkan aturan yang jelas dan tegas untuk mencegah pelanggaran. Selain aturan yang jelas dan tegas yang memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi setiap orang untuk menjaga lingkungan hidup yang baik dan sehat, pemerintah daerah, dengan otonomi daerah, harus memiliki peran dalam menjaga lingkungan hidup.

Limbah rumah tangga juga berbahaya, seperti plastik dan air cucian yang dibuang ke sungai, tetapi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup hanya mengatur limbah yang dihasilkan dari industri.

Meskipun Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menetapkan sanksi pidana terhadap pelanggaran lingkungan hidup, pelanggaran lingkungan hidup masih dapat diselesaikan di luar pengadilan dan sanksi administratif tetap berlaku. Hal ini memudahkan pelaku pencemaran lingkungan hidup untuk melakukan pelanggaran karena mereka hanya dapat menerima sanksi administratif atau bahkan penyelesaian sebelum dituntut secara pidana.

Perundang-undangan berikut mengatur lingkungan hidup:

  1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
  2. Peraturan pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
  3. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
  4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
  5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah;

Mempertahankan Limbah Rumah Tangga dari Pencemaran Lingkungan Hidup

Jika sampah tidak diurus dengan baik, itu akan menyebabkan masalah besar. Ini karena pembuangan sampah ke sungai akan mencemari air, mengganggu saluran air, dan mencemari udara, dan pembakaran sampah akan mencemari udara. Selain itu, pengurusan sampah menghadapi masalah eksploitasi lingkungan, terutama di sekitar kota. Karena itu, sebagai alternatif untuk pembuangan sampah, banyak negara besar menggunakan “incineration” atau pembakaran. Sementara itu, proses ini menghadapi masalah karena biaya pembakaran lebih mahal daripada sistem pembuangan akhir yang bersih. Karena mengandung logam berat, penggunaan sampah ini dalam jumlah besar akan menimbulkan masalah (Wardhana, 2001).

Sampah adalah bahan yang dibuang atau dibuang dari sumber alam atau manusia yang tidak memiliki nilai ekonomi. Sampah berasal dari rumah, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan tempat lainnya. Sampah dapat dibagi menjadi dua kategori utama. Yang pertama adalah sampah organik atau sampah basah; ini termasuk sampah dari dapur, restoran, sayuran, rempah-rempah, dan sisa buah yang dapat membusuk secara alami. Yang kedua adalah sampah anorganik atau sampah kering, ini termasuk barang-barang seperti logam, besi, kaleng, plastik, karet, dan botol yang tidak dapat membusuk secara alami. Selain itu, sampah berbahaya seperti baterai, racun nyamuk, dan jarum suntik bekas. Di Indonesia, masalah sampah termasuk peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, kurangnya tempat untuk membuang sampah, sarang serangga dan tikus dan tempat sampah menjadi polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara, serta tempat hidup kuman yang membahayakan kesehatan.

Beberapa kendala dalam mengelola dan menangani limbah rumah tangga adalah sebagai berikut:

1. Orang-orang di dalam rumah tangga tidak peduli

2. Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup, seperti membuang sampah rumah tangga ke sungai atau tempat lain yang tidak perlu

3. Kurangnya tempat sampah yang disediakan oleh pemerintah

4. Kurangnya sosialisasi pemerintah tentang pentingnya pengelolaan limbah, khususnya limbah rumah tanggad

 5. Tidak adanya perencanaan perusahaan tentang kemasa depan.

Metode Pengendalian Limbah Rumah Tangga untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan Hidup

Cara terbaik untuk mencegah pencemaran limbah rumah tangga agar tidak merusak lingkungan dan tetap bersih dan terhindar dari penyakit adalah dengan

1. Daur ulang, menjualnya ke pasar loak, atau menggunakan tukang rongsokan yang dapat lewat di depan rumah. Dengan cara ini, sampah atau limbah dapat diubah menjadi barang yang bernilai dan menghasilkan uang. Bisa juga dibeli oleh tukang loak atau pemulung di tetangga kita. Koran, majalah, kertas, dan ban bekas, televisi, radio, dan sepeda yang usang adalah beberapa barang yang dapat dijual.

2. Metode pembakaran

adalah metode yang paling sederhana karena tidak membutuhkan usaha yang signifikan. Cara ini dapat dilakukan dengan membakar limbah padat, seperti kertas, dengan minyak tanah dan kemudian menyalakannya.

 Cara membakar ini memiliki banyak keuntungan. Ini mudah dan tidak membutuhkan usaha besar, membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil, dan dapat digunakan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik, pencairan logam, dan pembangkit uap air panas.

3. Pengomposan

Adalah proses biokimia yang menghasilkan humas yang bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah dari zat organik dalam limbah yang telah dipecah.

Advertisement. Scroll to continue reading.

4. Pemisahan

Di mana bahan tertentu diambil dan kemudian diproses ulang untuk menghasilkan nilai moneter.

5. Proses pembusukan bahan organik untuk menghasilkan kompos membuang energi organik dalam bentuk panas dan gas. Selain itu, aktivitas mikroorganisme pembusuk menyebabkan polusi udara, tanah, dan air. Pelapisan ion negatif dari pembusukan menyebabkan gas-gas dan senyawa beracun. Ini menyebabkan pencemaran secara kimia.Sistem penampungan tanah kemudian digunakan untuk mengurug tumpukan sampah dengan ketebalan tertentu. Sementara metode ini hanya dapat mengurai bau 40%, itu masih merupakan yang terbaik (Sastrawijaya, 2000). Mengingat bau adalah gas ringan yang segera memenuhi ruangan, masalah ini tidak akan pernah tuntas.

Limbah rumah tangga yang dibuang secara sembarangan akan menurunkan kualitas air dan tidak dapat dipergunakan lagi, dengan konsekuensi lain seperti pembuangan limbah sampai ke air laut, yang mengancam kehidupan air laut, Diperlukan penegakan hukum terhadap pelaku pencemaran lingkungan hidup dan sanksi yang tegas terhadap mereka yang melakukan pencemaran, dan limbah rumah tangga harus dilayani dengan baik.

Pemerintah harus bertanggung jawab atas limbah rumah tangga sebagai salah satu sumber pencemaran lingkungan. Masyarakat harus sadar akan pentingnya menjaga lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Bintarto, R. (1997). Pengantar Geografi Kota ditulis oleh Hasibuan di Yogyakarta pada musim semi 2016. Analisis Efek Limbah Rumah Tangga dan Sampah Terhadap Pencemaran Lingkungan Hidup. Jurnal Ilmiah Advokasi, 4 (1).

Philip Kristanto (2002). Ekologi Industri, diterbitkan oleh Andi Mulia, R.M. pada tahun 2005. Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Metodologi Penelitian Kesehatan, diterbitkan oleh Rineka Cipta di Jakarta.

Peraturan Pemerintah Tahun 2001 Nomor 82 Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengendalian Kualitas Air dan Pencemaran Air; Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis Sampah Rumah Tangga; dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. Panduan untuk Mengurangi, Mengubah, dan Membuang Sampah melalui Bank Sampah

Penulis : Yadi Suryadi & Tri Kusumastuti Setyaningtyas dkk

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Headline

KUNINGAN (MASS) – Pada Minggu (15/9/2024) malam sekitar pukul 21.30 WIB, terjadi insiden kebakaran bangunan di Dusun Buahgama Desa Manggari Kecamatan Lebakwangi. Bangunan yang...

Religious

KUNINGAN (MASS) – Majelis Taklim Nurul Iman Desa Langseb, Kecamatan Lebakwangi, menggelar acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus merayakan Milad ke-6 Majelis Taklim,...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Pasangan Jabar ASIH, Ahmad Syaikhu – Ilham Habibie, disebut-sebut sebagai paket lengkap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Bukan...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Pemuda adalah kekuatan utama dalam setiap proses perubahan sosial dan politik. Dalam konteks Kabupaten Kuningan, peran pemuda menjadi sangat vital, terutama...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Sebagai bagian dari upaya meningkatkan partisipasi pemilih, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Garawangi bersama Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kecamatan Garawangi menyelenggarakan acara...

Business

KUNINGAN (MASS) – Perubahan besar tengah melanda kelas menengah, yang kini mengalami penurunan jumlah secara signifikan. Kelas menengah merupakan individu dengan pengeluaran Rp. 2,04...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kuningan baru saja diambil sumpah jabatannya pada hari Senin (9/9/2024) lalu. DPRD...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Soal tudingan pada Hj Ika Siti Rahmatika SE (Bunda Ika) yang dianggap mengumpulkan ASN di momentum Pilkada, bakal didalami Bawaslu. Hal...

Education

KUNINGAN (MASS) – Untuk membangun jiwa Profil Pelajar Pancasila siswa SMA Negeri 1 Subang Kabupaten Kuningan, pada Kamis (12/9/ 2024) kemarin dilaksanakan Projek Penguatan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Ibu, terima kasih selalu ada untuk Satria. Hal itulah yang terucap dari anggota DPRD Kabupaten Kuningan periode 2024-2029 termuda, Satria Rizki...

Education

KUNINGAN (MASS) – Malam puncak panggung gembira jadi penutup kegiatan dari mahasiswa KKN (Kelompok Kerja Nyata) kelompok 3 Universitas Al Ihya (Unisa) Kuningan di...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Hujan dengan intensitas lebat pada hari Selasa (10/9/2024) lalu yang terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan, ternyata tidak hanya membuat 2 rumah...

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Salah satu atlet Taekwondo dari Kabupaten Kuningan, M Hafidz Rifqy Al Qorny, berangkat dan akan bertanding pada gelaran PON (Pekan Olahraga...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Pegawai Dinas Perhubungan Kuningan, Wawan, yang jadi sasaran pengeroyokan sejumlah massa, nampak sudah bisa duduk di ruang tamu rumahnya, Rabu (11/9/2024)...

Education

KUNINGAN (MASS) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kuningan, menggelontorkan beasiswa sebesar Rp 127.505.000,-  bagi mahasiswa dan santri Kabupaten Kuningan.  Yang menerima manfaat ada...

Village

KUNINGAN (MASS) – Kepala Desa Situgede Kecamatan Subang, Nurdin, memamerkan kinerja pemerintahan desa dibawah komandonya, perihal jalan dusun. “Semua dusun nu aya (yang ada)...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Harga telur ayam per hari ini, Kamis (12/9/2024), di pasaran terpantau mengalami kenaikan. Yang semual harganya Rp 25,5 ribu ke Rp...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Legislator Gerindra, Toto Tohari yang juga mantan kader banteng (PDIP), dikabarkan bakal menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Kuningan. Informasi tersebut beredar...

Incident

KUNINGAN (MASS) – Akses jalan yang menghubungkan Desa Situgede – Desa Subang Kecamatan Subang sempat tertutup material tanah dan baru pada Rabu (11/9/2024) kemarin....

Headline

KUNINGAN (MASS) – Aksi pengeroyokan pegawai ASN Dishub, Wawan, di Jalan Otista Kuningan yang videonya viral terekam CCTV dan menyebar di jagad social media...

Government

KUNINGAN (MASS) – Korban pengeroyokan, Wawan, salah satu ASN  pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kuningan asal RT 7/6, Lingkungan Cigodeg, menjadi pusat perhatian setelah...

Education

KUNINGAN (MASS) – Perkenalkan metode Takakura dalam pembuatan pupuk kompos jadi salah satu program kerja utama kelompok mahasiswa KKN-T Universitas Swadaya Gunungjati (UGJ) Cirebon...

Education

KUNINGAN (MASS) – Sebagai upaya peningkatan mutu dan kualitas pengajaran di tingkat Taman Pembelajaran AL-Qur’an (TPA) dan Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKA), Badan Komunikasi Pemuda...

Health

KUNINGAN (MASS) – Badan Amil Zakat Nasional ( BAZNAS ) Kabupaten Kuningan melaunching program percepatan penanganan stunting pada Selasa (10/9/2024) kemarin di aula Desa...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Baru saja dilantik, anggota DPRD Kabupaten Kuningan dihadapkan pada ekspektasi masyarakat yang tinggi. Namun, sejarah mengajarkan kita untuk skeptis. Setiap periode,...

Government

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 50 anggota DPRD Kabupaten Kuningan periode 2024-2029 resmi dilantik dan diambil sumpah janji jabatan pada Senin (09/09/2024) kemarin. Pelantikan dan...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Kepengurusan karang taruna Desa Patala Kecamatan Cilebak periode 2024-2029, resmi dilantik pada Sabtu (7/9/2024) kemarin. Pelantikan digelar di Talaga Surian –...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Adalah Satria Rizky Utama, anggota DPRD Kabupaten Kuningan termuda di periode 2024-2029, yang baru saja dilantik pada Senin (9/9/2024) pagi. Usianya...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Harga cabai, daging ayam dan telur ayam, kompak mengalami penurunan harga di pasaran per hari ini, Senin (9/9/2024). Harga beberapa komoditas...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 50 anggota DPRD Kabupaten Kuningan periode 2024-2029 resmi dilantik dan diambil sumpah jabatan hari ini, Senin (9/9/2024) pagi tadi. Pelantikan...

Advertisement