KUNINGAN (MASS) – Dalam seleksi calon Direktur PDAU hingga terpilih Nana Sutisna, Bupati H Acep Purnama mestinya menjaga etika. Sejauh ini proses seleksi tersebut tidak melibatkan komisi II DPRD yang menjadi mitra kerja perusahaan umum daerah itu.
“Boro-boro ditoel (tidak dilibatkan, red). Baik ketua ataupun anggota komisi II. Intinya sih komisi II tidak dilibatkan,” ketus Susanto, anggota komisi tersebut, Senin (3/8/2020).
Dia mengakui tidak ada aturan yang mengharuskan pelibatan komisi di dewan. Itu merupakan hak prerogatif bupati. Namun, PDAU merupakan perumda mitra kerja komisi II. Segala sesuatunya kelak, akan bersentuhan dengan komisi tersebut.
“Jadi seharusnya jaga etika lah. Libatkan komisi II dalam proses seleksinya. Karena kan tujuannya biar Kuningan maju,” pinta politisi PKB itu.
Disinggung soal obyektivitas dalam penentuan direktur baru, menurut Susanto, dalam pandangan bupati kemungkinan obyektif. Namun dari sudut pandangnya justru kurang tepat.
“Sowan aja enggak. Musyawarah juga tidak. Karena memang kami tidak dilibatkan. Ini untuk membangun Kuningan padahal,” rungutnya.
Dari ucapannya, Susanto mendambakan sosok putra daerah yang mestinya menduduki tampuk direktur PDAU. Itu penting lantaran pribumi diyakini olehnya bakal berbakti ke lemah cai.
“Sejelek-jeleknya pribumi pasti nyaah ka lemah cai. Kalau ngitung ekonomi, penghasilannya juga kan dibawa ke luar Kabupaten Kuningan,” tandas Susanto.
Kendati demikian, ia sempat mengeluarkan harapan agar PDAU kedepan bisa maju. Kepemimpinan baru di perumda itu pun diharapkan dapat memajukan taraf ekonomi Kuningan. (deden)