KUNINGAN (MASS) – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Kuningan (PC IMM Kuningan) menilai pemilihan bupati dan wakil bupati berpotensi disusupi praktik ijon politik, yakni perjanjian antara kandidat dengan pengusaha sektor industri ekstraktif guna dengan ambil balik dana pemenangan.
“Potensinya ada karena masing-masing kandidat membutuhkan dana untuk membiayai pemenangan, sementara modal terbatas maka dalam titik ini ijon politik masuk,” kata Sekretaris Umum PC IMM Kuningan, Latif Pratama, dalam kajiannya di sekretariat, Jum’at (30/8/2024).
Mengutip penelitian Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi (Litbang KPK) berjudul “Studi Potensi Benturan Kepentingan Dalam Pendanaan Pilkada 2015”, Latif memaparkan, biaya yang dibutuhkan untuk menjadi wali kota/bupati adalah Rp20-30 miliar.
Sementara hasil laporan Harta dan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) para kandidat bupati dan wakil bupati menunjukkan harta kekayaan calon bupati terbesar hanya sekitar Rp12,7 miliar. Dengan kata lain, modal itu tidak sebanding dengan kebutuhan biaya yang sangat besar untuk ikut Pilkada.
“Dalam kondisi ini ijon berpotensi terjadi demi menutupi kebutuhan biaya itu kemduaian para kandidat giat mencari sponsor termasuk pengusaha bidang industri ekstraktif,” sambung Latif
Ia pun menyoroti Kabupaten ini memiliki permasalahan ekonomi yang cukup serius, terutama terkait kemiskinan ekstrem. Data tahun 2023 mencatat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kuningan mencapai 133,88 ribu jiwa atau secara persentase 12,12% pendudduk miskin, dan tingkat kemiskinan di kabupaten ini adalah yang kedua tertinggi di Jawa Barat.
“Selain itu, tingkat pengangguran terbuka juga masih cukup tinggi, yaitu sebesar 9,81 persen, yang termasuk ke dalam 6 kabupaten/kota terbesar pengangguran dari 27 Kab/kota di Jabar,” sambungnya.
Karena itu, lanjutnya, momentum pilkada Kabupaten Kuningan menjadi strategis untuk mencermati komitmen politik para kandidat pemimpin daerah yang akan dipilih nanti.
Kemudiam Latif juga menegaskan bahwa konspirasi pengusaha dan penguasa harus segera diakhiri dengan menagih komitmen para kandidat untuk serius mengatasi persoalan sosial-politik di Kabupaten Kuningan.
Seperti diketahui, saat ini pemilihan Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Kuningan diikuti tiga pasangan calon yakni pasangan Dian Rachmat Yanuar-Tuti Andriani, Ridho Suganda-Kamdan, dan Yanuar Prihatin-Udin. (eki)
