KUNINGAN (MASS) – Islam adalah agama dakwah. Salah satu inti ajaran Islam ialah perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni mengajak manusia kepada jalan Allah. Kita menyadari bahwa manusia bukan makhluk super yang dapat melakukan aktivitasnya hanya dengan seorang diri. Karena itu, aktivitas dakwah harus dilakukan secara kolektif.
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran [3]: 104).
Kerja kolektif adalah kegiatan yang dilakukan yang merupakan produk suatu keputusan bersama dan selaras dengan sistem yang ditentukan bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Mengapa harus beramal jamai atau bekerja secara kolektif?
Karena, kerja kolektif merupakan perintah dari Allah SWT. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS Al-Maidah [5]: 2).
Kerja kolektif telah diteladankan oleh Rasulullah SAW. “Aku perintahkan kepada kamu sekalian (muslimin) lima perkara; sebagaimana Allah telah memerintahkanku dengan perkara itu: berjamaah, mendengar, taat, hijrah, dan jihad fi sabilillah.” (H.r. Ahmad dan Tirmidzi).
Ada amal ibadah yang lebih baik dilakukan secara berjamaah (kolektif).
Seperti shalat dan ibadah haji akan lebih baik nilai pahalanya apabila dilakukan dengan berjamaah (kolektif).
Karena orang kafir beramal kolektif untuk melawan umat Islam. “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS Al-Anfal [8]: 73).
Oleh karena itu, orang-orang yang istikomah dalam bekerja kolektif akan memperoleh banyak keutamaan yang dijanjikan.
Pertama, menyempurnakan kekurangan diri. “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS Al-Ashr [103]: 1-3).
Kedua, meningkatkan semangat ibadah. Jika berteman dan berkumpul dengan orang-orang yang saleh maka kita akan senantiasa termotivasi dalam beramal saleh.
Ketiga, menjaga kewibawaan umat muslim. Ketika kebersamaan umat Islam begitu kuat, maka musuh-musuh Islam akan berpikir seribu kali untuk mengganggu kita. Kaum muslim itu ibarat satu tubuh.
“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (H.r. Muslim).
Keempat, mendapat rahmat dan pertolongan Allah. “Tangan Allah bersama jamaah.” (H.r. Tirmidzi).
Semoga Allah membimbing kita kaum muslimin agar komitmen menjalankan kerja kolektif dalam dakwah (dan kebaikan) sehingga layak mendapatkan keutamaan yang dijanjikan. Amin.
Penulis : H. Imam Nur Suharno, SPd, SPdI, MPdI
dan Hj Siti Mahmudah, SPdI, MPd
Pembina dan Pemateri Majelis Taklim Ibu-Ibu di Kuningan Jawa Barat