KUNINGAN (MASS) – Pendidikan merupakan aspek universal yang selalu ada dalam kehidupan manusia. Jika ditijau dari sejarah, pendidikan mimiliki beberapa teori yang muncul setelah terdapat berbagai permasalahan yang terjadi pada pendidikan itu sendiri. Teori pendidikan klasik merupakan pendidikan yang dipandang sbagai konsep pendidikan tertua. Teori pendidikan pribadi yaitu sbuah potensi-potensi yang dimiliki oleh seseorang dengan bertolak belakang dari kebutuhan minatnya. Teori pendidikan interaksional merupakan pendidikan yang mengacu kepada perkembangan masyarakat.
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam mancapai sebuah kesuksesan. Melalui pendidikan kita dapat mengetahui minat dan bakat yang kita punya dalam mencapai kesuksesan. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mendapakan hak sebagai peserta didik. Sebagaimana dalam pancasila, sila ke-3 yang berbunyi “Persatuan Indonesia”, dalam sila ini setiap masyarakat memiliki hak untuk ikut serta dalam bela negara dan berhak menjadi abdi negara melalui pendidikan.
Tujuan dari pembelajaran dalam pendidikan yaitu dapat tercapai melalui dorongan atau minat dalam diri setiap msyarakat. Minat merupakan kecenderungan seseorang terhadap suatu kegiatan yang digemari dan disertai dengan kognisi, emosi, konasi atau kehendak. Minat belajar adalah landasan terpenting bagi masyarakat dalam tahap mengikuti bela negara lewat pendidikan.
Minat belajar juga merupakan kecenderungan individu untuk memiliki rasa senang tanpa ada paksaan, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan, yang akan membantu masyarakat dalam mencapai kesuksesan yang Ia tuju. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terhambatnya suatu pendidikan pada masyarakat yaitu kondisi ekonomi yang kurang mampu hal tersebut menyebabkan rendahnya minat masyarakat terhadap pendidikan.
Faktor yang kedua yaitu fasilitas atau sarana pembelajaran yang tidak lengkap, sarana belajar merupakan fasilitas belajar yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Faktor yang ketiga adalah lingkungan masyarakat, kehidupan masyarakat yang selalu beiringan dengan berbagai profesi pekerjaan cenderung berfikiran untuk langsung terjun kedunia pekerjaan tanpa melewati tahap pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat yang tinggalnya di pedesaan jauh dari perkotaan seperti tempat yang dekat dengan pesisir pantai yang sebagian besar profesinya sebagai nelayan, kemudian tempat yang dekat dengan pegunungan sebagian besar profesinya sebagai petani.
Faktor keempat adalah kesadaran akan kebutuhan belajar sangat kurang, hal ini menyebabkan kegagalan dalam proses pendidikan. Faktor yang kelima yaitu kurangnya dukungan dari lingkungan keluarga terutama orang tua, Sebagian orang tua mnyarankan kepada anaknya untuk lansung terjun kedunia pekerjaan namun, untuk terjun kedunia pekerjaan kita harus melewati tahapan pendidikan terlebih dahulu untuk menndapatkan pengetahuan dan pengalaman dalam proses terjun kedunia kerja.
Pada era globalisasi ini pemerintah menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi atau biasa disingkat dengan IPTEK, yang merupakan proses belajar berbasis teknologi digital yang setiap tahunnya terdapat perbaruan sistem untuk menjadikan sarana belajar tetap eksis didunia masyarakat luas. Namun, hal tersebut tidak mendukung bagi masyarakat yang masih tinggal di daerah bagian pelosok yang terkendala akan susahnya mengakses internet, sehingga menyebabkan masyarakat menjadi gagap teknologi (GAPTEK).
Pendidikan sangat berpengaruh dalam dunia pekerjaan, namun masih banyak masyarakat berpendidikan yang belum memiliki pekerjaan. Hal tersebut yang membuat sebagian masyarakat memiliki mindset bahwa tingginya pendidikan tidak mempengaruhi kesuksesan, hal ini terjadi karena negara Indonesia banyak pekerja dari warga negara asing (WNA) yang masuk kedalam negara Indonsia yang kemudian WNA ini memiliki berbagai profesi pekerjaan sehingga membuat peluang pekerjaan warga negara Indonesia menjadi sedikit, adapun peluang pekerjaannya yaitu sebagai pekerja dari suatu lembaga atau perusahaan warga negara asing. Berdaarkan hal tersebut angka pengangguran di Indonesia meningkat.
Pada era globaliasi ini juga dengan terciptanya sebuah teknologi dapat membantu masyarakat dalam mencari berbagai pekerjaan yang bisa diakses melalui internet, banya masyarakat jaman sekarang yang memilih berbisnis lewat dunia internet, hal ini juga berkaitan dengan pendidikan. Dalam pendidikan bisnis kita diajarkan bagaimana caranya mengolah bisnis yang dijalankan dengan aspek-aspek positif yang mendorong jalannya bisnis tersebut. Tidak Cuma mengolah bisnis saja dari pendidikan bisnis ini kita diajarkan bagaimana caranya membuat peluang pekerjaan sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia ini. Menjadikan warga Indonesia lebih kreatif dalam membangun bisnis yang mereka jalankan.
Tetapi dengan terciptnya teknologi ini terdapat sisi negatif yang dapat mempengaruhi berjalannya suatu bisnis, pekerjaan serta pendidikan, contohnya seperti banyak isu-isu yang tidak diketahui kebenarannya, terjadinya kasus penipuan secara online, terjadinya plagiarisme oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang kemudian disalahgunakan. Dan dengan terciptanya teknologi ini menjadikan masyarakat cenderung malas untuk terjun ke lapangan langsung untuk melakukan kegiatan yang tidak bisa diakses oleh internet.
Penulis : Ina Irmawati, Mahasiswa Semester 2 Tadris Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon