KUNINGAN (MASS) – Dari 94 Madrasah Ibtidaiyyah (MI) di Kabupaten Kuningan, baru 3 madrasah yang menerapkan Kurikulum Merdeka, yakni MIN 6 Kuningan, MI Alfalah Cigarukgak Ciawigebang dan MI Wadi Sofia Legok Cidahu.
Hal itu disampaikan Ketua KKMI (Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyyah) Kuningan, Syaeful Karim Amrulloh MPd, Rabu (27/7/2022) siang kemarin.
Syaeful mengatakan hal tersebut di sela-sela kegiatan workshop Inplementasi Kurikulum Merdeka Bagi Madrasah Ibtidaiyyah, di Gedung IPHI Kuningan.
Kegiatan workshop sendiri, diikuti ratusan tenaga pengajar MI, yang terdiri dari 90 kepala madrasah, dan 40 guru MI se-Kabupaten Kuningan dengan moderator Latif Mukhtar SPd.
“Diharapkan, dari kegiatan ini ada pemahaman terhadap Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Kegiatan workshop sendiri, merupakan kerjasama KKMI dengan IAI BBC Cirebon. Hadir mengisi kegiatan, Rektor IAI BBC, Balai Diklat Keagamaan Bandung, serta Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag.
Diterangkan ketua KKMI, penerapan Kurikulum Merdeka sendiri sifatnya diserahkan pada kesanggupan madrasah masing-masing. Sosialisasinya juga masih sangat minim jika dibanding banyaknya sekolah.
Karenanya, saat ini masih minim penerapan. Yang sudah adapun, sifatnya masih sampel (contoh) untuk kelas 1 dan kelas 4, belum menyeluruh.
“Pasca workshop ini, targetnya pengenalan, (para tenaga pengajar) bisa memilik pemahaman umum, memahami garis besarnya,” tutur Syaeful yang kini menjabat pula sebagai kepala MIN 2 Kuningan tersebut.
Syaeful mengaku, Kurikulum Merdeka ini sangat penting untuk diterapkan. Sepemahamannya, Kurikulum Merdeka itu justru mengajarkan bahwa pembelajaran itu sampai tuntas, sebelum naik tingkat berikutnya.
Sementara, saat ditanya apakah MI yang notabene dibawah naungan Kemenag dalam penerapan Kurikulum Merdeka, Syaeful mantap mengiyakan. Apalagi, partisipasi kepala madrasah dalam kegiatan ini juga mencapai 90 dari total 94. Sangat tinggi.
“Justru (kegiatan) ini kalo tidak ada dukungan dari Kemenag, tidak bakal jalan. Kurikulum baru ini diberi dukungan penuh. Kemauan untuk berubah itu sangat tinggi,” terangnya. (eki)
KUNINGAN (MASS) – Dalam program kerja selama 100 hari pertama, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, disarankan untuk langsung bergerak dengan cepat...
KUNINGAN (MASS) – Makna disiplin sering disalah artikan sebagai bentuk kepatuhan. Makna sesungguhnya dari disiplin adalah regulasi diri. Dalam Masyarakat pada umumnya sering dikaitkan...
KUNINGAN (MASS) – Kreasi siswa SMPN 2 Jalaksana nampak dalam pameran Gelar Karya yang dilakukan di lingkungan sekolah baru-baru ini. Para pelajar itu, memamerkan...
Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamualaikum wr.wb. 🇮🇩 Tahun 1990-1996 saat Indonesia sedang merayakan kemerdekaan yang ke 45 – 51 tahun atau disaat usia kemerdekaan Indonesia menjelang berusia...
KUNINGAN (MASS) – Pada Jumat (22/7/2022) kemarin, TK Alam Al Ghifari Pasapen Kuningan dikunjungi Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Kunjungan itu,...
KUNINGAN (MASS) – Pemerintah melalui Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 telah menyadari pentingnya penumbuhan karakter peserta didik melalui kebijakan membaca selama 15 menit sebelum...