KUNINGAN (MASS) – Niatan warga Cipari Cigugur, Atang, menyampaikan laporan hasil revisi ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Jumat (6/8/2021), ternyata batal. Pada hari tersebut ia berhalangan datang lantaran mendadak ada keperluan ke luar kota.
“Saya sudah beres menyusun laporan yang harus dilengkapi. Alhamdulillah tadinya mau diserahkan kembali ke BK pada hari Jumat, tapi ada keperluan yang tak bisa ditinggalkan,” ujar Atang kala dikonfirmasi kuninganmass.com.
Kendati demikian, niatannya untuk melaporkan ke BK tidak kandas begitu saja. Ia berencana mendatangi gedung DPRD Kuningan Senin (9/8/2021) besok. “Akhirnya berkas laporan insya allah akan diserahkan besok Hari Senin,” ujarnya.
Terkait laporan revisi yang hendak dilayangkan, Atang berharap awak media menunggunya hingga Senin. Hanya saja ia sedikit mengulas soal tanggapan Dede Sembada sebagai pihak yang dilaporkan olehnya, di beberapa media.
“Justru saya menilai malah tambah ngaco, sesuai apa yang diucapkanya bahwa menurut Desem rapat pimpinan itu dilakukan di malam hari, itu salah besar.
Yang terjadi adalah pada Hari Jum’at tanggal 16 Juli itu dilakukan rapat pimpinan beserta SKPD terkait membahas evaluasi penanganan covid 19,” ucapnya.
Baru kemudian dilanjutkan agenda rapat bamus pada Senin (19/7/2021) dengan cara webiner. “Jadi jelas Desem malah tambah ngawur informasinya,” kata Atang.
Sedangkan dalam menanggapi pernyataan Ketua DPRD Nuzul Rachdy yang menyebutkan BK jangan dijadikan tempat sampah, menurut dia justru memantik kegaduhan kembali.
“Apa yang dia (Nuzul Rachdy, red) sampaikan itu hak dia sebagai ketua dewan, tapi ada yang perlu digaris bawahi terkait ucapan ‘BK jangan dijadikan tempat sampah’, nah ini justru memantik kegaduhan kembali,” ungkapnya.
Karena menurut Atang, surat yang dikembalikan itu untuk dilengkapi dan tidak membuat kotor BK.
“Tapi saya sebagai rakyat kecil berfikir positif saja. Mungkin waktu itu ketua dewan menyampaikan dalam keadaan emosional atau sedang ada masalah. Mudah mudahan ucapannya tidak menjadi malapetaka kembali seperti yang sudah-sudah,” tukasnya. (deden)
