KUNINGAN (MASS) – Program Kali Bersih disingkat dengan Pokasih adalah program kerja pengendalian pencemaran air sungai dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai agar tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Tujuan digelarnya Prokasih ini adalah untuk menciptakan kualitas air sungai yang baik, sehingga dapat meningkatkan fungsi sungai dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
Selain itu mewujudkan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam pengendalian pencemaran air.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Sertiawan, SHut MT menjelaskan kegiatan Prokasih yang dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya banjir di musim penghujan nanti.
“Saat ini, Sungai Citamba kondisinya sudah banyak tersumbat sampah di beberapa titik yang mengganggu lancarnya aliran sungai,” ujarnya.
Dinas Lingkungan Hidup terus berupaya menjalin kemitraan dengan para pemerhati lingkungan, seperti LSM Akar. Selain itu, pihak juga mengajak masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar sungai untuk turut serta berpartisipasi membersihkan sungai Citamba ini.
Dalam kegiatan prokasih ini, diikuti oleh kurang lebih 150 orang yang terdiri dari 100 orang anggota LSM Akar, warga sepanjang Citamba, Dinas Lingkungan Hidup, Koramil dan Polsek Kuningan.
Peserta disebar menjadi 4 kelompok yang bertugas membersihkan sampah di 4 titik, yaitu Jembatan Lembur Sukun sampai Jembatan Citamba.
Kemudian, Jembatan Citamba sampai Jembatan Apotek Dea Jembatan Apotek Dea sampai Jembatan Pasar Baru, dan Jembatan Pasar Baru sampai Jembatan Serang Awirarangan.
Sebaran peserta sengaja dilakukan agar sampah di sepanjang aliran sungai bisa disisir semua, selain untuk mencegah terjadinya kerumunan peserta di satu titik saja.
Bupati Kuningan, H Acep Purnama mengimbau agar masyarakat Kuningan lebih sadar diri untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi dibuang ke sungai.
“Jika sampai terjadi bencana banjir, seperti yang pernah terjadi beberapa tahun ke belakang, akan merugikan warga sendiri,” tandasnya.
Ia menegaskan persoalan sampah bukan persoalan pemerintah daerah semata, tapi persoalan seluruh warga masyarakat.
“Pemerintah daerah akan sangat terbantu jika warganya mau peduli akan kebersihan, keindahan dan kelestarian lingkungan. Mulailah dari diri sendiri, dari lingkungan sendiri dan mulai dari sekarang, jangan buang sampah sembarangan,” tegasnya.
Diharapkan dari kegiatan Prokasih ini jika dilakukan secara berkala, maka kualitas air sungai pada setiap ruas sungai Prokasih minimal bisa memenuhi baku mutu air yang sesuai dengan peruntukannya.
Dikatakan, terjadi penurunan beban limbah dari tiap sumber pencemar, sampai minimal memenuhi baku mutu limbah cair serta sungai terbebas dari sampah, sehingga aliran air di musim penghujan tetap lancar. (agus)