Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Akal Menciptakan Tuhan atau Tuhan Menciptakan Akal ?

KUNINGAN (MASS) – Kebingungan dan ke gamangan akan insan para pemikir itu bermula dari dalam dirinya yang memikirkan tentang apa yang harus dia lakukan.. termasuk yang paling penting yaitu tentang akal fikirannya. Banyak dari kita yang hanya sekedar ikut ikutan atau tidak memahami sepenuhnya tentang korelasi antara Akal dan Tuhan maupun sebaliknya. Ini pun munngkin akan banyak dipertanyakan ketika kita mulai menggunakan dominasi akal manusia dalam menjalani setiap aktivitas dalam hidupnya. Kemdian pertanyaan ini berkaitan dengan isu filosofis yang kompleks tentang asal-usul agama, kepercayaan, dan eksistensi Tuhan, serta peran akal manusia dalam pemahaman tentang entitas Tuhan. Ada beberapa sudut pandang yang dapat diambil dalam merespons pertanyaan ini, yang akan sedikit kita ulik dan bahas dalam tulisan ini.

Frasa pertama yang akan di bahas yaitu mengenai “Tuhan Menciptakan Akal” Beberapa orang atau mungkin menjadi yang lebih banyak oraang fikirkan ini mempercayai bahwa Tuhan adalah pencipta segala hal, apa yang ada di bumi maupun di langit. Apa yang ada dalam tubuh manusia atau makhluk lainnya, dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar. Dalam pandangan ini, Tuhan adalah entitas yang memiliki kekuatan untuk menciptakan semua aspek kehidupan, termasuk pikiran manusia. Dalam kerangka ini, Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu yang ada, termasuk pikiran manusia.

Dalam paragraf tersebut mendefinisikan terkait kemaha kuasaan dzat atau entitas tuhan dalam melakukan apapun yang dikehendakinya, termasuk menciptakan akal. Ini mungkin argumentasi yang kerap didengar dari banyak pemuka agama dan menjadi kebingungan para pemikir yang melibatkan variabel lain selain hanya sumber dalil-dalil syara. Maksudnya disini saya menelusuri akar fikiran kita, bahwasanya apakah benar kita itu bisa memikirkan tuhan dalam akal kita ? dan apakah benar tuhan yang maha segalanya maha luar biasa ini bisa dengan mudah kita fikirkan.

Maka, ketika sudah beranjak fikiran kita lebih jauh lagi, kita akan sadar akan hal ini. Kita akan sadar bahwa manusia yang merupakan satu satunya mahluk yang diberi kemampuan untuk berfikir banyak hal, termasuk berfikir untuk hal hal yang luar biasa yang tidak terlihat sama sekali. Contoh simpelnya saja, manusia ingin melihat sesuatu hal diluar angkasa, maka dia membuat teropong yang dengan alat itu bisa melihat bulan dan bintang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Jadi sampai disini, kita berfikir akal itu diberikn tuhan untuk melakukan apapun yang sebenarnya ingin kita lihat, suatu yang indah, suatuyang kecil, suatu yang jauh dan hal hal lain yang melebihi dari kemampuan dasar manusia yaitu melihat dengan mata. Kemudia setelahh itu muncul lah lagi pemikiran bahwa tuhan itu ingin manusia yang di ciptakannya melebihi apa yang dia ciptakan. Singkat saja disini apakah mungkin manusia dengan akalnya bisa untuk menjadi lebih dari manusia pada umumnya ? atau bahkan apakah mungkin manusia bisa menjadi tuhan ?

 Maka masuklah kita pada argumentasi selanjutnya yaitu “Pikiran Menciptakan Tuhan”, Pandangan ini mencerminkan pemikiran dalam psikologi evolusioner dan antropologi kognitif, yang mengusulkan bahwa kecenderungan manusia untuk percaya pada entitas supernatural atau Tuhan adalah hasil dari evolusi mental manusia. Dalam pandangan ini, pikiran manusia telah mengembangkan kecenderungan untuk mencari penyebab dan makna dalam dunia yang kompleks, yang mungkin berkontribusi pada perkembangan kepercayaan akan keberadaan Tuhan atau entitas supernatural.

Karena ketika kita melihat secara seksama bahwa kita lah peran utama yang menentukan interpretasi tentang tuhan. Tuhan maha mencipta misalnya, kita percaya itu karna memang tidak ada yang bisa mencipta alam semesta yang begitu luarbiasa megahnya selain ya memang ada satu entitas yang maha luarbiasa itu. Atau yang ain mungkin misalnya saja kita menafsirkan bahwa tuhan itu yang menghidupkan dan yang mematikan, kita percaya akan hal itu dan itu kita percayai karena menag tidak ada yang bisa melakukannya di dunia ini selain memang yang maha kuasa.

Dan ada banyak pandangan filosofis lainnya yang dapat diambil tergantung pada sudut pandang individu. Beberapa filosof mungkin berpendapat bahwa keduanya bisa saja terjadi secara bersamaan atau bahwa pertanyaan tersebut mungkin mengandung asumsi-asumsi yang kompleks yang sulit dipecahkan dengan cara sederhana.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Harap diingat bahwa disini penulis menulis dan memikirkan ini hanyalah sebagai pandangan umum yang memang perlu dikaji bersama dan ada banyak sudut pandang dan diskusi filosofis yang lebih mendalam yang dapat dieksplorasi dalam menjawab pertanyaan ini. Eksistensi Tuhan dan asal-usul pikiran manusia adalah topik yang kompleks dan sering kali melibatkan keyakinan, filsafat, dan analisis yang mendalam. Keinginan mendalam yang dirasakan yaitu menyatunya antara bertuhan dan berakal. Kita semua harus bisa memfungsikan kedua elemen itu menjadi kesatuan jalan berfikir yang utuh. Sehingga ketika pun kita bertuhan, maka akan disertai dengan kecerdasan dalam menjalaninya.

Penulis : Ar-Raqiib Ragil MuhammadDepartemen PKMB Ikatan Mahasiswa Kuningan (IMK Wil. Cirebon)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Salah satu tokoh sastrawan nasional yaitu Agus Noor, ia bertutur bahwasanya “Tanpa cinta, kemerdekaan hanya laut hampa. Langit yang tak punya...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Sabtu (27/3/2021) lalu, semua hanyut dalam ‘kemesraan’ acara puncak dari Mimbar Kebebasan yang digelar IMK Cirebon. Malam itu, sejak pukul 19.30...

Advertisement