KUNINGAN (MASS) – Macetnya pembahasan Alat Kelengakapan Dewan (AKD) DPRD Kuningan, disinyalir membuat keterlambatan pembahasan APBD Kuningan tahun anggaran 2020. Menyikapi hal tersebut, Sarjana Urang Kuningan (Sarukun), membawa tema Apakah Ada ‘Lem Aibon’ Dalam APBD Kuningan 2020? Bertempat di Rumah Makan Cibentang, Minggu (17/11/2019).
Kegiatan yang dipandu oleh Geni Wirawan Raffi sebagai moderator, mengundang beberapa tokoh di Kuningan. Diantaranya adalah Pimpinan DPRD Kuningan, yang diwakilkan oleh PLT Sekwan DPRD Kuningan, Nurahim, PLT Bappeda Usep Sumirat, hadir juga dari unsur akademisi Fahruz Zaman, unsur pengusaha hadir ketua Hipmi, Indra Toni serta pengamat social dan politik Kuningan, Sujarwo.
Disampaikan oleh Nurahim, terkait molornya AKD diyakini olehnya tidak membuat pengesahan APBD Kuningan hingga terlambat.
“Insha Allah tidak akan membuat pengesahan telat. Karena, masih ada waktu dalam melaporkan nota keuangan dan APBD hingga tepat waktu,” ucapnya.
Pernyataan Nurahim diamini oleh Usep Sumirat, selaku Plt kepala Bappeda. Menurutnya, meski memang agak molor, namun nota keuangan dari setiap TAPD semua sudah disiapkan bahkan sebelum AKD disahkan, hingga anggaran sudah dapat dipersiapkan dan menunggu pembahasan antara legislatif dan eksekutif.
Menimpali terkait molornya AKD tersebut, Fahruz Zaman, menilai akan berimbas terhadap kualitas pembahasan pada APBD 2020 Kuningan. Ia juga menekankan bahwa para wakil rakyat seharusnya lebih mementingkan apa kebutuhan masyarakatnya daripada lebih menekankan pada kepentingan jabatan dalam AKD.
Sebagai pengamat social dan politik, Sujarwo atau yang akrab disapa Mang Ewo, menilai bahwa molornya AKD mencirikan sifat kekanak-kanakan dari para anggota DPRD Kuningan.
“Dapat dibayangkan, bagaimana akan membahas APBD yang berkualitas. Sedangkan sampai saat ini saja pembahasannya terkesan terburu-buru karena mengejar deadline. Saya lebih setuju para anggota dewan tidak menerima gaji karena keterlambatan pengesahan APBD daripada membuat pembahasan yang asal jadi, namun kualitas anggaran ternyata buruk,” cecar Mang Ewo.
Dialog publik yang bersifat interaktif yang dihadiri oleh puluhan aktivis pemuda dan mahasiswa seperti HMI, PMII, IMM, Pemuda Muhammadiyah, GMNI, KAMMI, BEM Uniku, BEM UNISA, BEM Husnul Khotimah, dan Pemuda Pancasila, berjalan hangat karena setiap perwakilan lembaga juga memberikan pernyataan, masukan hingga pertanyaan kepada setiap narasumber yang hadir.
Sebagai penutup, pihak panitia Sarukun juga menyampaikan informasi terkait rencana diskusinya untuk bulan depan yang akan menggelar symposium kesejarahan Kabupaten Kuningan. Yang rencananya akan dihadiri oleh para praktisi ataupun aktivis yang memiliki minat terhadap sejarah di Kabupaten Kuningan. (deden)
You May Also Like
Headline
KUNINGAN (MASS) – RAPBD 2023 dalam beberapa pekan ini tengah digodok. Paripurnanya sudah dilaksanakan beberapa kali, mulai dari penyampaian nota pengantar bupati, pandangan umum...
Government
KUNINGAN (MASS) – Sebagai bentuk partisipasi agar Kuningan betul-betul Maju, sekelompok anak muda mulai memelototi APBD. Dalam sebuah ruang diskusi publik bernama FBA (Forum...
Netizen Mass
KUNINGAN (MASS) – Sebagai epicentrum penyebaran wabah Covid 19 atau Corona, Jakarta juga merupakan pilihan bagi sebagian besar warga Kuningan untuk merantau. Hingga di...
Government
KUNINGAN (MASS) – Pada APBD 2020 hasil evaluasi gubernur, rupanya terdapat satu program yang dihapus. Ini berdampak pada hilangnya angka miliaran rupiah yang sebelumnya...
Netizen Mass
KUNINGAN (MASS) – Pasca disahkannya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPABD) Kabupaten Kuningan tahun Anggaran 2020 beberapa waktu silam yang sempat menuai beragam...
Netizen Mass
KUNINGAN (MASS) – Pasca disahkannya Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RPABD) Kabupaten Kuningan tahun Anggaran 2020 beberapa waktu silam yang sempat menuai beragam...
Headline
KUNINGAN (MASS) – Keberpihakan APBD 2020 terhadap kepentingan rakyat masih jauh dari harapan. Terbukti, dari total APBD sebesar Rp2,6 triliun, yang hendak dibelanjakan untuk...
Government
KUNINGAN (MASS) – Paska Rapat Paripurna Penetapan APBD 2020 Kamis (28/11/2019), para pimpinan DPRD langsung bergegas ke Bali. Mereka ikut bersama pengurus Kadin Kuningan...
Politics
KUNINGAN (MASS) – Tidak memakan waktu lama pembahasan RAPBD 2020 rampung. Kamis (28/11/2019) ini DPRD Kuningan akan mengetuk palu penetapan sekitar pukul 09.00 WIB....
Editorial
KUNINGAN (MASS) – Dari total 50 anggota DPRD, terdapat lebih dari 20 orang yang dianggap paling bertanggungjawab terhadap berpihak atau tidaknya APBD 2020 kepada...
Government
KUNINGAN (MASS) – Macetnya pembahasan Alat Kelengakapan Dewan (AKD) DPRD Kuningan, disinyalir membuat keterlambatan pembahasan APBD Kuningan tahun anggaran 2020. Menyikapi hal tersebut, Sarjana...
Government
KUNINGAN (MASS) – Dalam diskusi bertajuk “Anak Muda di Parlemen Bisa Apa” yang digagas Sarjana Urang Kuningan (SARUKUN), mencuat isu sentral soal adanya intervensi...
Politics
KUNINGAN (MASS) – Sarjana Urang Kuningan (SARUKUN) menggelar diskusi bersama anggota dewan terpilih yang usianya dianggap muda. Diskusi yang bertajuk “Anak Muda di Parlemen...
Government
KUNINGAN (MASS) – Momentum penetapan dan pengucapan sumpah Pimpinan DPRD Kab. Kuningan melalui Sidang Paripurna yang akan diselenggarakan Senin 30 September 2019, diharapkan menjadi...
Government
KUNINGAN (MASS) – Bertepatan dengan aksi demonstrasi mahasiswa, Rabu (25/9/2019), ketua dan wakil ketua dewan sementara sudah memimpin Rapat Paripurna DPRD. Bersama 7 fraksi...
Government
KUNINGAN (MASS) – Saat paripurna penetapan APBD perubahan 2019 Rabu (21/8/2019), DPRD Kuningan mengeluarkan kritikan pedas. Ini lantaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun...
Government
KUNINGAN (MASS) – Adanya tambahan penghasilan pegawai (TPP) bagi ASN di Lingkup Pemkab Kuningan mulai tahun 2019 diperbincangkan. Hal itu karena dinilai TPP cukup...
Government
KUNINGAN (MASS)- Sejak dideklarasikan 13 September 2018, Forum Bedah APBD (FBA) Kuningan mulai unjuk gigi. Pada Kamis (29/11/2018) lalu, forum tersebut menggelar diskusi perdana...
Government
KUNINGAN (MASS) – Predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) yang disematkan BPK RI terhadap laporan keuangan Pemkab Kuningan 2017, jadi pembahasan fraksi dewan dalam pandangan...
Government
KUNINGAN (MASS) – Kekhawatiran Gerakan Satu Kuningan (Gasak) soal kucuran dana APBD yang menguntungkan calon petahana dijawab oleh Plt Bupati Dede Sembada. “Kan bupati...
Government
KUNINGAN (MASS) – Dalam suasana tenang, Plt Bupati Dede Sembada mau menjelaskan soal hutang BPJS yang mencapai sekitar Rp89 milyar. Kepada kuninganmass.com di rumdinnya...
Government
KUNINGAN (MASS) – Persoalan hutang BPJS yang nilainya puluhan milyar, menuai reaksi dari sejumlah kalangan. Ketua LSM Kampak, Fri Maladi misalnya, dia masih merasa...
Government
KUNINGAN (MASS) – Selain menyesalkan raihan MTQ yang hanya peringkat ke 16, Ketua Komisi IV DPRD H Ujang Kosasih MSi pun menyayangkan adanya qori...