KUNINGAN (MASS) – DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kuningan pada Kamis (12/8/2021) pagi tadi terlihat menggruduk kantor Dinsos Kuningan di Cirendang.
Aksi mahasiswa itu, dilatarbelakangi soal kejelasan bansos. Ketua GMNI Aji Faudji atau yang kerap disapa Bung Wowo, menyebut aksinya itu dilandaskan pada temuan BPK soal bansos dari pemerintah kabupaten melalui Dinsos.
Dimana temuannya menyatakan 7.761 keluarga penerima, invalid data.
“Tidak mungkin BPK menyalahgunakan fungsinya menuduh (sembarangan) dinsos atau orang yang bertanggung jawab atas dinsos. Ini pemborosan anggaran,” ujarnya sesaat setelah demonstansi.
Wowo mempertegas, pihaknya datang demonstrasi dalam bentuk menanyakan bagaimana bisa terjadi seperti itu, llau lari kemana anggaran ini.
“Saya konfirmasi ke beberapa desa bahwa ada beberapa invalid data yang tidak terkondisikan. Lantas siapa yang bertanggung jawab ? Desa melempar ke Dinsos, dinas cuci tangan, seolah desa yang salah,” sebutnya.
Pemborosan anggaran sebesar Rp1,55 miliar, disebutkan Wowo bukan tanpa dasar.
Hitungan itu merupakan akumulasi jumlah penerima bansos yang datanya invalid 7.761, dikali bantuan yang diberikan bernilai Rp200ribu rupiah.
“Kita akan kembali esok Hari Senin, kalo Dinsos tidak bisa menjelaskan kepada publik, turun saja kepala Dinas. Ini bukan kepentingan GMNI, tapi kepentingan bersama,” sebutnya.
Adapun aksi sendiri selesai sekitar pukul 12.00 WIB siang. Aksi sendiri dipimpin korlap Arif dan Zio.
Masih dalam pernyataanya, Wowo menyayangkan sikap Dinsos yang cuek. Dinas Sosial yang Anti Sosial, begitu disebutnya.
Selain tuntutannya soal kejelasan Bansos, Aksi juga sempat diwarnai kericuhan. Dimana ada aksi dorong dari beberapa orang yang juga berjas merah.
Untungnya Langsung diamankan aparat. Adapun si pendorong, hingga saat ini belum diketahui identitasnya
“Ya kagebug lah ari pupuhu lengeun mah,” jawab Wowo saat dikonfirmasi, sembari menegaskan tidak apa-apa. (Eki)
Pingback: 2 SKPD Banyak Disorot, Bupati: Soal Evaluasi Itu Urusan Saya – Kuningan Mass