KUNINGAN (MASS) – Sekolah daring yang dilakukan selama ini di masa pandemi, menjadi hal yang dilakukan hampir di semua sekolah.
Karena kelamaan dari itulah, banyak yang sudah rindu kembali sekolah tatap muka.
Hal itu seperti yang diutarakan Kusniadi M Pd, pengajar sekaligus Humas SMAN 1 Subang, Senin (9/8/2021) siang.
Diakuinya, selama ini pembelajaran dilakukan secara online. Meskipun, diakui pengajar yang akrab disapa Pak Ngkung itu, ada satu dua anak yang kesulitan.
Hal itu karena pengaruh sinyal (blank spot), ada juga yang hp-nya jadul, bahkan tidak punya hp.
“Ada yang karena memang di daerahnya tidak ada sinyal (blank spot),” sembari mencontohkan beberapa daerah seperti Bagawat Selajambe.
Biasanya, kata Pak Ngkung, mereka yang terkendala, terpaksa harus menebeng ke temennya atau ke balai desa.
Selain itu , soal kendala perihal memory hp, serta kouta.
“Kendalanya, zoom meeting memory dan kouta anak. Makanya lebih praktis biasanya WA. Tapi insyaallah semua teratasi, ikut belajar ke temennya. Jadi kadang satu hp dipake berdua,” imbuhnya.
Pada moment itu, tengah dilakukan juga vaksinasi. Dirinya berharap, dengan adanya vaksin belajar tatap mukanya bisa dilaksanakan.
Dirinya mengatakan, dengan vaksin, minimal sudah ada pelindung untuk pembelajaran. Anak-anak sudah ada protectnya. Apalagi, belakangan ppkm diperpanjang lagi diperpanjang lagi tiap minggu.
“Anak-anak sudah rindu kami pengajar juga sudah rindu belajar langsung. Online berasa lebih sulit, pemahamannya juga kurang, terus pemantauannya juga kurang. Apalagi (untuk pembelajaran) praktik,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan, kasihan anak-anak yang sudah daftar, beluk tahu sekolahnya sama sekali.
Pihaknya berharap, kedepan pandemi segera melandai dan berakhir. Dengan begitu, ppkm bisa dihentikan dan kembali sekolah tatap muka. (Eki)