KUNINGAN (MASS)- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Jenderal Polisi (Purn) Prof Dr H Muhammad Tito Karnavian MA PhD meminta Gubernur, Bupati/Walikota untuk mengingatkan warganya agar tidak melakukan mudik menjelang lebaran.
Hal itu disampaikan Tito, dikarenakan saat ini kondisi pandemi Covid-19 masih berlangsung.
“Semua kepala daerah, Gubernur, Bupati/Walikota beserta jajarannya harus memilik narasi yang sama dengan pemerintah pusat,” jelasnya.
Narasi tunggal sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo, bahwa masyarakat dilarang melakukan mudik menjelang lebaran.
“Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi resiko penularan Covid-19 yang lebih besar,” ujar Tito saat memimpin Rapat Koordinasi Penangulangan Covid-19, Senin (3/5/2021).
Rapat Koordinasi bersama Menteri Perhubungan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, Jaksa Agung, Kepala BNPB itu, diikuti seluruh kepala daerah yang dilakukan secara virtual melalui aplikasi zoom.
Untuk Kabupaten Kuningan sendiri, rapat diikuti Wakil Bupati H M Ridho Suganda, SH MSi, didampingi Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar, MSi beserta jajaran Forkopimda, di Ruang Rapat Lingajati Gedung Setda setempat.
Pada kesempatan tesebut, Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, dari hasil survei, sekitar 33 persen warga akan melakukan mudik ketika tidak ada larangan.
Namun, ketika ada pengetatan sekitar 11 persen akan tetap memaksa mudik. Kemudian, sambungnya, saat pengetatat berlangsung, sekitar 7 persen yang lolos.
Mohon kepada satgas Covid-19 yang didalamnya terdapat personil Polri dan TNI lanjut dia, untuk terus memonitoring dan memperketat penjagaan menjelang Idul fitri dari seluruh jalur transportasi, terminal, pelabuhan, dan bandara.
“Terutama pengawasan terhadap WNI dan WNA yang datang dari luar negeri, karena saat ini tidak ada negara yang terbebas dari Covid-19,” imbuhnya.
Selanjutnya, Mendagri mengimbau agar para perantau dapat bersabar untuk tidak melakukan mudik dan meminta masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, untuk mencegah paparan Covid-19 yang membahayakan.
“Masyarakat harus belajar dari kondisi tsunami Covid-19 di India yang sudah tidak terkendali karena mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan, angka kematian di India kini sudah mencapai 3.000 kasus dalam sehari.
“Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menyelamatkan kita, Bangsa Indonesia mampu menangulangi Covid-19,” ucapnya. (agus)