KUNINGAN (MASS)- Penyuluh Kehutanan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat menggandeng Penyuluh Kehutanan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kuningan dan KPH Majalengka melaksanakan lokakarya dalam penyusunan programa kehutanan.
Programa tersebut merupakan dasar pelaksanaan kegiatan Penyuluh Kehutanan yang ada di tingkat tapa
Selasa lalu, (9/3/2021) Kepala Balai TNGC yang diwakili Penyuluh Kehutanan Muda, Sirod Somantri menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada 2022 mendatang yang difasilitasi anggaran pemerintah pusat.
Rencana kegiatan dimaksud yaitu pembentukan sekretariat desa gendongan, bantuan usaha ekonomi produktif, peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok masyarakat.
Kemudian, pendampingan dan pembinaan kelompok masyarakat, benchmarking peningkatan usaha ekonomi produktif masyarakat serta monitoring dan evaluasi pemberdayaan masyarakat.
Diskusi berlangsung cukup menarik. Ternyata ada kesamaan sasaran kelompok binaan Penyuluh Kehutanan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan Balai TNGC.
Intinya, semua Penyuluh Kehutanan menginginkan kolaborasi dalam pendampingan dan pembinaan kelompok masyarakat.
“Hayu, urang sasarengan (Mari kita lakukan bersama, red),” ajak Sirod Somantri yang dikuti[ dari akun medsos TNGC.
Ajakan tadi mendapat sambutan Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah VIII Provinsi Jawa Barat, Sambung Subagya.
“Rencana kegiatan yang disampaikan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai dan Perhutani akan menjadi dasar bagi penyusunan programa penyuluh kehutanan,” sambut beliau.
Itulah sebagian makna hidup berdampingan, semua mesti saling melengkapi. Goalnya, bagaimana mewujudkan kelestarian hutan gunung Ciremai. Semoga tetap lestari hutannya dan sejahtera masyarakat penyangganya.(agus)