KUNINGAN (MASS)- Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19.
Wabah ini membuat supply dan demand serta rantai pasok terganggu, sehingga roda perekonomian di tataran UMKM tersendat.
Bahkan menurut Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda, banyak UMKM di Kabupaten Kuningan yang terpaksa harus mengehentikan produksinya.
“Kebetulan saya sedikit banyaknya mengontrol semua UKM yang ada di Kabupaten Kuningan,” ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Kurasi Produk Unggulan Wilayah Ciayumajakuning, di Pendopo Setda Kab.Kuningan, Senin (29/3/2021).
Salah satu dari sekian banyak permasalah yang dihadapi UKM di Kuningan adalah belum memiliki kemandirian, baik dari segi permodalan maupun bahan baku, dan itu harus diatasi bersama
Dikatakan bahan baku yang dibutuhkan UKM di Kabupaten Kuningan, dihasilkan dari daerah-daerah lain, sehingga, begitu daerah penghasil bahan baku menerapkan PSBB, UKM di Kabupaten Kuningan tidak bisa melakukan produksi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Wabup berencana mengkolaborasikan sejumlah instansi terkait agar aktivitas UKM di Kabupaten Kuningan bisa terus berjalan.
“Untuk mengatasi permasalahan itu saya mempunyai pemikiran bahwa, Dinas Perdagangan kita nanti bisa berkolaborasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Peternakan, dan lain sebagainya.
Hal ini agar aktivitas UKM di Kabupaten Kuningan bisa terus berjalan. Karena perlu diinformasikan, perekonomian di Kabupaten Kuningan itu ditunjang oleh pergerakan UKM.
Wakil Bupati menjelaskan, sebagai penunjang pergerakan perekonomian di Kabupaten Kuningan, UKM memiliki peranan yang sangat besar, bahkan salah satu penopang ekonomi nasional.
Oleh sebab itu, menurutnya, jika separuh UMKM mengehentikan produksinya atau sampai gulung tikar, maka dikhawatirkan akan berdampak besar bagi perekonomian nasional.
“Kalau UKM nya bangkrut, saya tidak tahu mau seperti apa pemulihan ekonomi di Kabupaten Kuningan. Oleh karena itu, kita harus bisa menjamin keberlangsungan para pelaku UKM untuk bisa melaksanakan kegiatannya,” tandasnya.
Ia juga berharap, dengan program kerjasama Kunci Bersama, bekerjasama dengan daerah-daerah lain, ini bisa menjadi satu sumber solusi dari kebutuhan-kebutuhan yang ada di Kabupaten Kuningan.
Sementara itu, terkai dengan acara Kurasi Produk Unggulan Wilayah Ciayumajakuningn, Ketua Dewan Kreasi Nasional Indonesia (Dekranasda) Kuningan, Hj Ika Acep Purnama menyampaikan, kegiatan tersebut dalam rangka persiapan pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.
Acara akan digelar pada bulan April mendatang, diantaranya, Pameran Teras Indonesia IKEA dan Pekan Kerajinan Jawa Barat.
Selanjutnya Ika mengemukakan, tujuan dari acara Kurasi Produk Unggulan Wilayah Ciayumajakuning, adalah untuk menyeleksi kelayakan produk unggulan daerah dan memenuhi kriteria untuk nantinya dipromosikan atau dipamerkan pada beberpa kegiatan pameran.
“Tidak perlu diragukan lagi, perhatian dan kesungguhan Dekranasda Provinsi Jawa Barat dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas produk unggulan daerah di seluruh pelosok Jawa Barat, hingga setiap riduk unggulan daerah betul-betul memilki daya saing yang tinggi. Sangat perlu kita tiru dan apresiasi,” imbuhnya.
Melalui kegiatan tersebut Ika berharap, mendapatkan pembelajaran-pembelajaran dari Dekranasda Provinsi Jawa Barat tentang bagaimana melakukan pemilhan-pemilahan produk unggulan sehingga dapat memenuhi kriteria untuk dipamerkan.
Hadir pada acara tersebut, Koordinator Kerjasama dan Pameran Dekranasda Jawa Barat Darningsih, Isteri Bupati Majalengka Dra Hj Dedeh Karna Sobahi, MPd, Isteri Sekda Majalengka Hj Iim Eman Suherman, Asisten Perekonian dan Pembangunan setda Kuningan Dr Deni Hamdani, M.Si, Kepala Dinas Kopdagperin Kuningan U.Kusmana, M.Si, serta Ketua Dekranasda Wilayah Ciayumajakuning. (agus)