KUNINGAN (MASS) – Setelah sebelumnya dr Toto Taufikurrohman Kosim sempat berjanji di hadapan para pendemo untuk mundur jika gagal ‘menurunkan’ Nuzul Rachdy (ketua DPRD) secara konstitusi lewat Badan Kehormatan, kini giliran Wakil Ketua BK H Purnama yang juga berjanji serupa di hadapan para pendemo, Kamis (22/10/2020) sore.
Politisi asal PDIP tersebut, tak tanggung-tanggung berjanji, setelah didesak para pendemo, siap mundur dari BK sekaligus keanggotaan dewan. Ia mengajak para pendemo untuk melihat tanggal 2 November nanti, jika kebenaran itu tidak ada maka dirinya siap menandatangani surat di atas materai untuk mundur dari keanggotaan.
“Tadi saya sudah katakan, saya ikhlas kalau tanggal 2 November tak ada kebenaran yang memihak pada rakyat, saya sudah tegas akan menandatangani di atas materai untuk mundur. Sekarang prosesnya sudah 90%, tinggal 10% lagi. Jadi saya minta tempo,” tandas Purnama.
Para pengunjuk rasa sendiri, terdiri dari berbagai elemen seperti santri, ulama hingga mahasiswa. Mereka datang ‘menagih’ janji ketua BK Toto yang menargetkan kasus Zul selesai sebelum hari santri.
Adapun pengunjuk rasa sendiri, ‘dihadapi’ langsung oleh unsur pimpinan dewan dan Badan Kehormatan dewan selain dr Toto. Toto tidak hadir yang diwakili Purnama dan 3 anggota BK lainnya.
Meski saat ini terhitung sudah 2 orang BK yang berjanji, dr Toto dan Purnama, anggota BK lainnya hanya meminta bersabar dan mengikuti aturan.
H Yanto Badrianto misalnya, politisi asal Golkar itu mencoba meyakinkan pengunjuk rasa bahwa keputusan tidak boleh dipastikan sejak dini. Kalaupun nanti keputusannya ketua dewan turun, misalnya, maka ada mekanisme lain yaitu perlu disampaikan ke partai naungan Zul.
Sama halnya dengan H Uba Subari, anggota BK dari PAN. Ia mengemukakan, BK sedang melaksanakan sidang kode etik. Apabila sekarang diputuskan maka itu menandakan prosedurnya tidak ditempuh.
“Jangan sampai ada prasangka, kita memutuskan karena ditekan. Kita pasti memihak rakyat, kita punya tanggung jawab moril, tapi kita tidak memutuskan bersalah atau tidak, sebelum sidang selesai,” jelasnya.
Politisi lainnya yang juga anggota BK, Hj Etik Widiati asal PKS. Meski PKS merupakan partai yang ‘paling dekat’ dengan Husnul, Etik di hadapan para pendemo meminta bersabar hingga ada keputusan final.
“Kami BK tidak boleh menyampaikan materi (yang sudah dijalankan) sampai adanya keputusan. Sudah dijadwal sampai tanggal 2 November, keputusan final ada di persidangan (terakhir, red),” ujarnya.
Adapun, dalam sepekan ke belakang jajaran BK secara maraton melaksanakan tugas. Lantaran pada pemanggilan pertama Zul tidak hadir, maka dibutuhkan perpanjangan waktu.
Terhitung Rabu (21/10/2020) dilaksanakan persidangan pertama, yang dilanjutkan Kamis (22/10/2020). Ketua DPRD Nuzul Rachdy pun hadir pada sidang hari Kamis (22/10/2020) pagi.
BK sendiri terdiri dari 5 orang, dengan ketuanya Toto politisi PPP, wakil Purnama dari PDIP, yang juga ketua tim pemeriksa. Kemudian 3 anggota lainnya seperti Uba dari PAN, Badriyanto dari Golkar, dan Etik dari PKS. (eki/deden)