KUNINGAN (Mass) – Lomba Musabaqah Kitab Kuning (MKK) yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kuningan melalui Garda Bangsa sukses diadakan di Ponpes Manbaul Ulum Desa Silebu Pancalang Kuningan. Hadir Ketua DPW PKB Jabar H Dedi Wahidi SPd, Ketua PKB Kuningan H Ujang Kosasih MSi, Ketua Tanfidziyah PC NU Kuningan HR Machmud Silahudin SPdI, Rois Syuriah PC NU KH Opik Taufikullah Amin, Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kuningan KH Abdul Aziz Anbar Nawawi, para pimpinan Ponpes, sejumlah pejabat daerah dan tamu undangan lainnya.
Hasil dari perlombaan MKK, didapatkan sejumlah pemenang yakni kategori Imrithi Putri untuk Juara I Nur Siti Nurhaya (Ponpes Al Kautsar), Juara II Y Kholisatudaroen (Ponpes Manbaul Ulum), Juara III Rina Mardiana (Ponpes Manbaul Ulum), dan kategori putri Fathul Qorib untuk Juara I Vesa Arifah Raihan (Ponpes Al Kautsar), Juara II Ami Kamila (Ponpes Al Kautsar), Juara III Mila Ainul Fahmi (Ponpes Riyadul Huda).
Dalam kategori putra Fathul Qorib untuk Juara I Fahmi Furqon (Ponpes Al Kautsar), Juara II Ahmad Suryana (Ponpes Manbaul Ulum), Juara III Abdul Jabbar (Ponpes Al Kautsar), dan kategori Imirithi putra Juara I Rifa M Badru Rifai, Juara II Moch Dudan Abdullah (Ponpes Al Kautsar), dan Juara III M Jalal Sayuti (Ponpes Nurul Huda Timbang).
“Peserta lebih dari 50 santri/santriwati dari beberapa Ponpes se Kabupaten Kuningan, untuk nantinya diambil sejumlah juara dan ikut di perlombaan berikutnya. Terimakasih kepada para ulama, para kiai pimpinan Ponpes yang berkenan hadir sekaligus mengirimkan santrinya di Musabaqah Kitab Kuning ini,” ucap Ketua DPC PKB Kuningan H Ujang Kosasih MSi kepada awak media usai pembukaan acara MKK, Minggu (2/4/2017).
Baginya, MKK sengaja diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap khasanah Ponpes agar terus terjaga. Semoga, kegiatan ini bisa menjadi motivasi bagi para santri untuk lebih giat dalam mempelajari khazanah pesantren, sehingga tradisi mempelajari kitab kuning akan senantiasa terjaga dan tidak luntur di era modern saat ini.
“Kegiatan ini menjadi bagian komitmen PKB dalam mendukung gerakan Ayo Mondok yang sedang digalakan oleh NU, bertujuan untuk melestarikan dan mengkaji kandungan khazanah keilmuan di pesantren,” ungkapnya.
Pihaknya juga meminta, agar pemerintah daerah terus memberikan dan meningkatkan perhatiannya terhadap kalangan Ponpes yang ada di Kuningan, dan meningkatkan anggaran keagamaan dalam APBD. Sebab, Ponpes merupakan lembaga sekaligus miniature ideologi Aswaja NU yang sangat komitmen dan tegas mengatakan NKRI harga mati. “Karenya, sudah sepatutnya pemerintah memperhatikan Ponpes, para kyai, guru-guru ngaji dan imam mushola di desa-desa,” pungkasnya. (andri)