KUNINGAN (MASS) – Pemberian paket sembako kepada 260 supir dump truk yang dilakukan oleh Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy berbuntut panjang. Pasalnya, para supir tidak merasa menerima bantuan itu.
Para supir yang tergabung pada Komunitas Supir Dump Truk yang selama ini mengajukan secara resmi tidak menerima bantuan itu.
“Pemberian bantuan itu hoax. Jujur saya tidak menerima. Karena tidak ada ada satu pun supir yang terdaftar di komunitas memperoleh,” ujar Ketua Komunitas Supir Dump Truk Anang, Sabtu (20/6/2020) di terminal dump truk Jalan Ahmad Yani.
Anang yang didampingi oleh para supir lainnya mengaku, dengan kejadian ini banyak difitnah oleh rekan-rekan sesama supir. Pasalnya, mereka mengira informasi itu benar.
Ia mengatakan, bantuan yang diajukan untuk para supir itu total 114. Pada saat itu Ketua DPRD berjanji maksimal pada tanggal 8 Juni sudah dibagikan.
“Total anggota ada 260 dan yang baru kami ajukan 114 dan tidak ada satu pun yang kami ajukan mendapatkan bantuan,” ujarnya.
Tapi anehnya meski menyebutkan bantuan itu hoax, ia justru membenarkan ada bantuan kepada supir .
Tapi itu ke korwil Jalaksana atau ditempat Ketua DPRD tinggal, padahal harusnya se-kabupaten.
“Itu pun jumlahnya kecil. Meski yang dibagi supir yang juga masuk komunitas tapi jangan seperti itu cara harus semuanya seperti yan diajukan,” jelas Anang lagi.
Dengan kejadian ini pihaknya sudah tidak merasa membutuhkan lagi. Apalagi para supir merasa mampu karena mereka punya mobil.
“Kalau pun memang ada bantuan itu akan kami bagikan kepada yang lain. Itu rencana awal kami, kalau sudah seperti ini yang mending tidak usah sama sekali,” tandasnya lagi.
Pihaknya menduga para supir dump truk ini dimanfaatkan untuk kepentingan politik, justruk mereka tidak mau seperi itu karena mereka ingin fokus bekerja.
“Pokoknya jangan bawa-bawa kami ke dunia politik. Mulai sekarang kami tidak ingin ikut campur. Terkait ada pertemuan sebelumnya silahkan bereskan,” tandasnya. (agus)