KUNINGAN (MASS)- Semakin dekat lebaran jumlah pengunjung swalayan membuldak. Maka tidak heran dalam beberapa hari ini arus lalu lintas cukup macet terutama di kawasan perkotaan.
Ironisnya, meski dalam situasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) namun terlihat antrean padat dan tidak mengindahkan social distancing atau menjaga jarak sosial.
“Ini teh PSBB atau PSBB (Pasedek-sedek Bari Balanja) saya benar-benar geram. Katanya ingin virus cepat berlalu tapi kok seperti ini,” ujar Utami salah satu warga tengah melintas ke pusat perbelanjaan, Senin (19/5/2020).
Bukan hanya Utami, tapi banyak warga lain yang juga ikut geram dengan kondisi ini yakni Fitriani. Ia mengaku jengkel dengan kondisi saat ini.
“Saya kasihan kepada Pak Bupati, Pak Kapolres dan Pak Dandim yang setiap saat blusukan ke pasar dan mengimbau agar warga jangan keluar rumah serta gunakan masker,” ujarnya Fitri.
Ia berharap ada ketegasan dari pemerintah agar virus cepat menghilang. Sebab, selama tidak ada tindakan tegas akan semakin membludak yang berlanja.
“Saya melihat membludaknya pengunjung karena yang biasa warga Kuningan berbelanja ke Cirebon, kini mereka tidak ada pilihan sehingga membludak,” jelasnya.
Dari pantauan kuninganmass.com , di beberapa toserba di bagain depan di tutup. Sedangkan dibagian belakang tidak sehingga terlihat antrean panjang.
Sementara di tempat lain pengunjung diberikan waktu untuk berbelanja sehingga tidak terlihat pengujung “pabaliut”. Namun, karena pengunjung banyak maka tetap saja menumpuk. (agus)
Anekdot PSBB yang banyak beredar di warga
KUNINGAN BERHASIL BERLAKUKAN PSBB (PA SEDEK SEDEK BARI BALANJA)
DI KARENAKAN SITUASI PANDEMI :
PAN DEMI Meser Acuk
PAN DEMI Meser Pi Kueheun
PAN DEMI Budak Jeung Keluarga
PAN DEMI Lebaran Sakedap Deui.
MARGI NUJU WABAH :
WAH BAHAYA Mun Teu Meser Acuk
WAH BAHAYA Mun Teu Gaduh Kue
WAH BAHAYA Mun Lebaran Teu Aya Opor
Hidup Bahasa sunda!