KUNINGAN (MASS)- Rencana pencabutan subsidi gas 3 Kg membuat warga resah, terutama para pedagang yang selama ini banyak menggunakan gas tersebut. Bagi mereka ketika nanti gas naik menjadi Rp35 ribu hingga Rp40 ribu sangat memberatkan.
“Sebenarnya kalau mau jujur saat ini pun harga jual gas sudah dikisaran Rp20 ribu hingga Rp22 ribu untuk eceran. Kalau nanti harga naik pasti akan naik tinggi dan kami yang akan merasakan dampaknya,” jelas Sule pedagang gorengan.
Ia paham gas melon itu bagi warga miskin tapi di lapangan banyak warga yang mampu membeli gas tersebut. Bagi PKL sendiri gas melon sangat membantu, selain ukuran pas juga harganya sesuai kemampuan mereka.
“Andai kami berjualan menggunakan gas non subsidi, tentu sangat berat karena pendapatan dari jualan saat ini tengah sepi. Kami mohon jangan cabut karena akan membuat PKL lebih berat lagi,” jelasnya.
Terpisah, Kabag Perekonomian Setda Kuningan Dr H Toto Toharudin MPd mengaku, hingga saat ini belum ada keputusan terkait pemberlakukan pencabutan subsidi gas melon. Pihaknya sendiri akan melakukan rapat dengan pihak Hiswana Migas dan Pertamina.
“Dari pantauan kami di lapangan harga gas masih stabil. Terkiat pencabutan subsidi kami belum bisa memberikan keterangan karena menunggu instruksi dari pemerintah,” jelasnya.
Sekadar informasi, rencana kenaikan gas akan dilakukan antara April atau pertengah tahun. Nanti gas subsidinya dicabut dan diberikan kepada yang hak. Selain, itu juga ada pembatasa pembelian gas melon.(agus)