Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Netizen Mass

Kenapa Kau Buang Aku Ibu?

Oleh: Abun Burhanudin

Suasana pagi di sebuah komplek perumahan tampak begitu ramai. Para warga mulai melakukan aktifitas masing. Ada yang ke kantor, kebun, pasar, dan yang lainnya. Anak anak juga mulai pada sibuk berangkat ke sekolah.

“Prak..! Prak..! ” Suara gaduh terdengar dari salah satu rumah. Suara barang barang rumah tangga dilempar. Lalu terdengar suara suami istri yang bertengkar hebat.

Bu Hayati dan Bu Marni yang lewat barusan belanja sayuran pada berhenti. Keduanya pada menengok ke arah Leni yang lagi terdengar ribut pertengkaran.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Dasar orang miskin. Kenapa sih sehari aja gak bertengkar,” kata Hayati sambil mencibir.

“Jangan gitu ah, Bu.. Mungkin aja mereka lagi punya masalah,” jawab Marni, sambil menarik tangan Hayati pergi.

Di dalam rumah, Leni memang sedang ribut hebat dengan Deni, suaminya. Keadaan ekonomi yang carut marut yang membuat mereka sering bertengkar akhir akhir ini.

Sudah hampir dua bulan Deni menganggur karena di PHK dari kerjaannya. Leni terpaksa harus banting tulang untuk menutupi kebutuhan sehari hari.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Leni dan Deni sudah sepuluh tahun menikah. Awalnya mereka terlihat harmonis. Kebahagiaan mereka semakin lengkap saat Leni melahirkan Yuni, putri sulungnya.

Namun, Deni ternyata belum merasa puas karena dia pengen punya putra cowok di keluarganya.

” Buat penerus ku,” katanya.

Keinginan Deni ternyata dikabulkan Allah SWT. Tak lama Leni hamil lagi yang kedua kalinya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Namun, bagaikan disambar petir, ketika lahir putra keduanya, ternyata tidak sesuai dengan harapannya. Anaknya yang kedua ditakdirkan autis.

Leni sedih. Sedangkan Deni marah marah karena menganggap Leni tak becus memelihara kandungannya.

“Aku gak mau punya anak seperti dia.. Ini gara gara kamu yang gak becus ngurus kandungan,” bentak Deni.

“E.. e.. kok kamu nyalahin aku sih, mas.. kalo anak ini begini, gara gara kamu juga. Kamu gak bisa nafkahin kamu benar. Kamu gak bisa beri aku vitamin saat aku hamil,” jawab Leni.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Pokoknya mereka terus bertengkar, hingga akhirnya Deni pergi sambil ngejeblagib pintu.

Leni menghela nafas panjang, marah, sedih, bercampur baur rasa kasihan sama anaknya.

Bersambung……

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Netizen Mass

Oleh: Abun Burhanudin Kedua pasangan suami istri berterima kasih karena sudah ditolong sama Naila. Lalu nanya nanya darimana asal Naila. Dengan harapan dapet imbalan...

Netizen Mass

Oleh: Abun Burhanudin Besoknya di sekolah, Naila kembali kesal dipermalukan teman temannya. Kejadian saat pertandingan pencak silat jadi viral dibikin postingan di media social,...

Netizen Mass

Oleh: Abun Burhanudin KUNINGAN (MASS) – Suasana di sebuah Gedung tampak ramai. Ternyata ada sebuah pertandingan pencak silat. Tampak suasana crowded. Para penonton umumnya...

Netizen Mass

Oleh: Abun Burhanudin Beruntung Bu Marlina melihat. Bu Marlina kaget Aldi hanya sendiri. Dengan penuh kasih, Bu Marlina memberi Aldi makan. Aldi makan dan...

Netizen Mass

Oleh: Abun Burhanudin Yuni yang masih bocah tidak tahu apa yang mesti dia lakukan. Dia hanya menatap ke Aldi yang merintih-rintih. Beruntung Bu Marlina...

Netizen Mass

Oleh: Abun Burhanudin Deni bener bener gak mau peduli lagi sama keluarga. Jarang di rumah dan sering mabuk mabukan. Deni juga jadi jarang masuk...

Advertisement