KUNINGAN (MASS) – Alhamdulillah sudah beberapa hari liburan kita jalani. Tapi pertanyaannya, apa yang sudah kita dapatkan selama beberapa hari tersebut? Apakah hanya membuang waktu percuma atau mampu meninggalkan pengalaman penuh makna? Untuk membuktikannya, kita harus menjawab tiga pertanyaan terlebih dahulu,
1. Apakah dengan beberapa hari liburan tersebut, kapasitas diri kita bertambah, stagnan, atau bahkan menurun?
2. Apakah beberapa hari liburan yang sudah terlewati sesuai dengan rencana atau berlalu begitu saja karena tidak punya rencana?
3. Sudahkah menanyakan secara jujur pada diri kita sendiri, apakah beberapa hari liburan yang sudah kita jalani membuat kita bahagia atau terasa biasa saja?
Ketiga pertanyaan tersebut, akan merepresentasikan kondisi kita dalam menjalani liburan.
Kawan, waktu tidak bisa kita atur. Waktu tidak mungkin kita hentikan berputar meski hanya 1 menit atau bahkan satu detik. Oleh karena waktu tidak bisa kita atur, maka kitalah yang harus bisa mengatur diri agar tidak merugi seiring dengan berputarnya waktu. Dipertanyaan pertama, salah satu agar kita tidak merugi adalah dengan cara mengupgrade diri, belajar di manapun berada. Karena belajar tidak mengenal ruang dan waktu. Meski kita berada di tempat wisata,kita bisa belajar memperhatikan orang-orang yang pasti beda perilaku, karena belajar tidak semuanya dari buku.
Kawan, hidup di dunia ini hanya sekali, jadi harus berarti. Dari pertanyaan kedua kita harus membuat Liburan yang sedang kita jalani, salah satunya dengan membuat strategi, bagaimana liburan ini berkesan untuk dilalui. Ya, tentunya harus punya rencana. Jika tidak, maka apapun yang kita lakukan akan kurang bermakna. Tapi rencana yang kita buat, bukan hanya sekedar rencana. Yang kita buat harus Rencana yang terukur. Karena gagal merencanakan, berarti merencanakan kegagalan.
Kawan, ketahuilah! Liburan yang bisa meninggalkan pengalaman terbaik adalah liburan yang bisa kita isi dengan penuh bahagia. Percuma kita bisa mengupgrade diri jika proses yang dijalani tidak bisa mmebuat kita bahagia. Begitupun akan terasa percuma jika rencana yang dibuat, ketika membuatnya ada rasa terpaksa. Karena tidak akan menghasilkan rasa bahagia.
Oleh sebab itu, disisa waktu liburan. Teruslah berusaha memahami arti kehidupan, bahwa libur sekolah bukan berarti kita libur untuk terus berbenah, membenahi kekuranga-kekurangan yang kita miliki. Libur sekolah bukan berati kita libur untuk terus berubah. Berubah menjadi lebih baik. Dan libur sekolah bukan berarti libur untuk tetap sumringah. Sumringah menjalani hari-hari liburan bersama keluarga. Oleh karenanya, jadikanlah liburan sebagai salah satu tangga untuk meninggalkan jejak kehidupan terbaik dalam menggapai cita-cita. Cita-cita yang harus kita dapatkan tidak hanya bisa membuatnya kita bahagia di dunia tapi juga mendapatkan bahagia sampai ke surga.***
Oleh : Coach Ari (Trainer Amco / Leadership Trainer / Konsultan Permasalahan Remaja / Trainer Muda Kuningan/ Mahasiswa Magister Manajemen UNIKU / Penulis)