KUNINGAN (MASS) – Pasca disegel pada bulan Mei aktivitas di Pembangunan Waduk Kuningan terhenti. Dengan terhentinya proses pembangunan secara otomatis terbengkalai dan dikabarkan beberapa titik mengalami kerusakan.
Padahal proses pembangunan tinggal sedikit lagi. Namun, karena ganti rugi tak kunjung datang maka warga menyegelnya. Hingga saat ini warga berada pada posisi ketidakpastian. Dikhawatirkan ketika musim hujan tiba ada sesuatu terjadi.
baca berita penyegelan: https://kuninganmass.com/incident/setelah-nego-dua-jam-lebih-waduk-kuningan-disegel/
“Mengenai kerusakan di bendung hingga kini belum ada laporan. Saya segera kros chek ke lapangan. Untuk Progress fisik bendungan hingga saat ini sudah mencapai kurang lebih 97 % dan sisa 3 %. Pembangunan akan dilanjut kalau ada kesepakatan dengan warga,” ujar Camat Cibeureum Drs Pulung Sugandi, Senin (28/10/2019) malam.
Terkait proses ganti rugi lanjut dia, saat ini tengah diproses dan berharap secepatnya terealisasi agar pembangunan waduk segera kelar. Pembangunan tinggal menyisakan 3 persen sehingga ingin cepat diselesaikan.
Sekadar informasi ada lima desa di dua kecamatan  yang terdampak bendungan meliputi Kecamatan Cibeureum (Desa Randusari, Desa Kawungsari, Desa Sukarapih) dan Kecamatan Karangkancana (Desa Tanjungkerta dan Simpayjaya).
Waduk yang diresmikan Presiden Jokowi akan berguna bagi ratusan ribu KK yang berada di Kuningan dan Brebes. Sebab, bisa menghasilkan sumber air irigasi 3.000 Ha dan luas Waduk Kuningan mencapai 284,45 Ha. (agus)
