KUNINGAN (Mass) – Memasuki tahun politik ini diprediksi terdapat 13 tokoh yang hendak meramaikan bursa Pilkada 2018 nanti. Ketigabelas tokoh tersebut sebagian besar sudah melakukan ancang-ancang sejak awal 2017. Bahkan beberapa diantaranya sudah star sosialisasi diri pada tahun sebelumnya.
13 tokoh tersebut antara lain H Acep Purnama MH yang saat ini menjabat bupati. Politisi satu ini merupakan bakal calon petahana yang sulit untuk tidak diperhitungkan. Berikutnya Dede Sembada, yang belum lama ini dilantik menjadi wakil bupati. Kendati baru memulai, tidak menutup kemungkinan satu tahun ke depan mampu menyamai popularitas balon lainnya.
Masih dari PDIP,terdapat sosok Rana Suparman SSos yang kini menjabat ketua DPRD. Sama dengan Acep, Megawati Soekarno Putri selaku ketua umum DPP, nampaknya tidak akan begitu saja mengenyampingkan figur tersebut. Pasalnya, disamping menjabat ketua DPRD, Rana juga menduduki posisi paling tinggi di partainya selaku ketua DPC.
Keberadaan Nuzul Rachdy SE dari partai yang sama, kelihatannya tidak boleh dianggap enteng. Sebab, ketika kekhawatiran instabilitas partai terjadi akibat persaingan Acep dan Rana, maka Nuzul Rachdy bisa menjadi alternatif. Terlebih Zul merupakan politisi senior yang kini menjabat ketua Fraksi Restorasi PDIP.
Rupanya partai kepala banteng moncong putih tersebut memiliki stok kader cukup banyak. Pasalnya, selain 4 nama itu masih terdapat 1 nama lagi yang jadi pertimbangan para pemerhati politik. Ia adalah M Ridho Suganda SH yang akrab disapa Edo. Saat terjadi kekosongan jabatan wabup, politisi muda putra bungsu mantan bupati H Aang Hamid Suganda itu ikut meramaikannya.
Dari partai lain, muncul nama H Mamat Robby Suganda MAP yang bisa mencalonkan dari Partai Demokrat. Politisi berbasic pengusaha ini pernah menjadi anggota DPRD Jabar dan pada Pilkada 2013 ikut meramaikan bursa menjadi calon wakil bupati. Masih dari partai yang sama, terdapat salah satu pesaingnya yaitu Yosa Octora Santono MM. Politisi muda ini merupakan putra pertama dari H Amin Santono MM (anggota DPR RI) dan kini menjabat bendahara HIPMI Jabar.
Selain mereka, ada nama dr Toto Taufikurohman Kosim. Ia tergolong politisi muda yang menjadi praktisi kesehatan dengan menjabat direktur RSU KMC. Kegetolan sosok satu ini terjun ke masyarakat membuat popularitasnya melejit. Namun entah bakal maju melalui partai mana lantaran dari Partai Golkar terdapat pula bakal calon yang perlu diperhitungkan yaitu H Dudy Pamuji MSi (Ketua AMPG Kuningan).
Dua nama lagi berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN). H Udin Kusnaedi MSi patut diperhitungkan seiring dengan menanjaknya popularitas dirinya belakangan ini. Posisinya sebagai ketua partai bisa lebih mendongkrak peluang untuk mendapatkan tiket kandidat bupati/wabup. Politisi satu ini mempunyai pesaing dari internal yaitu Drs Toto Suharto SFarm Apt yang kini menjabat wakil ketua DPRD.
Nama Dr H Agus Suparman MM dari Partai NasDem mulai muncul meski tidak terlalu menonjol. Tokoh satu ini dinilai beberapa kalangan mampu meramaikan bursa pencalonan bupati/wabup nanti. Bahkan dari non parpol, ada H Yusron Kholid MSi. Popularitas pejabat Kemenag Kuningan tersebut mampu disejajarkan dengan para kandidat lainnya.
Ketua HMKI (Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia), M Ishak SPdI memprediksikan banyaknya bakal calon yang hendak meramaikan bursa Pilkada nanti. Saking banyaknya, paling tidak bakal ada 4 pasang calon yang kemungkinan besar bertarung.
“Kayaknya sih ada 4 pasangan calon yang bertarung di Pilkada 2018. Menurut saya, semuanya dari parpol. Karena untuk calon dari jalur perorangan kelihatannya kurang diminati. Itu setelah berkaca pada Pilkada 2013 lalu,” ujar Ishak. (deden)