KUNINGAN (MASS) – Untuk ke sekian kalinya, pertunjukan drama class Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uniku kembali digelar. Pertunjukan dilakukan di Gedung Kesenian Raksawacana Kabupaten Kuningan pada hari Jumat (3/5/2019).
Drama class yang diperankan oleh mahasiswa dan mahasiswi semester empat (4) Prodi PBI FKIP Uniku itu, menampilkan drama dengan judul “The Legend of Cranel dan The Abominable Bride”.
“Setelah berbulan-bulan berproses melewati masa-masa latihan, pada hari Jum’at Mahasiswa Prodi PBI yang mengampu mata kuliah basic dramatic study menampilkan dua buah pementasan drama sebagai projek akhir,” sebut Dahrul Mu’min saat dimintai keterangannya, Sabtu (04/05/2019).
Diawali dengan pementasan “The Legend of Cranel” persembahan dari PBI kelas 2B dengan dosen pengampu mata kuliahnya Fahmi Hygienis, SS dan ditutup dengan penampilan “The Abominable Bride” persembahan dari kelas 2A dengan dosen pengampu Muhammad Aprianto BN MPd.
Dahrul sapaan akrabnya yang juga menjadi salah satu duta baca Kabupaten Kuningan, menjelaskan, penampilan drama class yang dihadiri dosen-dosen PBI FKIP Uniku itu, mahasiswa tampil sangat memukau. Mereka tampil penuh penghayatan, semangat, artikulasinya jelas dan penjiwaan yang sangat mendalam.
“Ini berkat bimbingan dan arahan dari dosen pengampu mata kuliah kami dan juga salah satu dosen Ibu Lousy. Terimakasih Bu Lousy atas bimbingan, arahan dan nasihatnya kepada kami,” ujarnya.
Salah satu dosen pengampu mata kuliah basic dramatic study Fahmi Hygienis, S.S., mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi hasil pementasan yang ditampilkan oleh teman-teman mahasiswa dan mahasiswi Prodi PBI kelas A dan B.
“Disinilah pelajaran penting yang diambil adalah proses. Bagaimana kalian mengemas dan menggarap suatu pementasan dan tentunya hal yang paling penting adalah pengalaman,” tuturnya.
lebih lanjut dijelaskan pementasan drama ini menjadi ajang kita para mahasiswa PBI untuk menunjukan bakat dan talentanya masing-masing sebagai pemain.
“Saya dapat melihat dan merasakannya ketika teman-teman sedang berlatih, kerjasama dan rasa kekeluargaan yang sangat erat itu terbangun, baik itu tim pemain, sutradara, maupun tim produksi. Pertahankan terus jalinan erat kekeluargaan dan kerjasama ini sampai nanti teman-teman pada lulus juga harus terjaga dan terawat,” ucapnya. (agus)