KUNINGAN (MASS) – Kasus dugaan politik uang dimasa tenang yang terjadi di Desa Muncangela Kecamatan Cipicung kelihatannya bakal ditindaklanjuti pasca pencoblosan. Begitu pula kasus broadcast whatsApp ajakan memilih caleg DPR RI.
“Untuk kasus politik uang, baru tadi laporannya berikut saksi-saksinya. Nanti kita lanjutkan pasca pencoblosan. Sekarang masih tahap kajian dan besok kita memasuki hari H,” ujar Ketua Bawaslu Kuningan, Ondin Sutarman SIP, Selasa (16/4/2019).
Meski tidak menyebutkan identitas orang yang diduga melakukan praktik politik uang, Ondin memberikan gambaran oknum tersebut caleg DPRD Kuningan Dapil 3. Menurut dia, bukti dugaan perbuatannya cukup kuat.
“Jadi, pas hari tenang ini kami bawaslu menerima 2 laporan. Pertama, kasus politik uang di Muncangela. Kedua, laporan dari caleg PKB yang merasa dirugikan akibat penyebaran kabar hoax oleh caleg Gerindra,” sebutnya.
Sedangkan kasus broadcast ajakan memilih caleg DPR RI, Ondin belum bisa memberikan pernyataan. Ia menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada Abdul Jalil Hermawan, komisioner bawaslu.
“Kordiv pencegahan dan penindakan pelanggaran sekarang itu kang Jalil. Jadi, silakan konfirmasi ke kang Jalil,” ujar Ondin.
Kaitan dengan kasus broadcast yang dilakukan pada masa tenang itu, Jalil yang notabene komisioner bawaslu, menerima langsung lewat handphonenya. Namun dalam broadcast tersebut, Jalil disebut sebagai wartawan MetroTV.
“Kayaknya itu pake data phonebook yang lama. Si pengirim belum tahu kalau pak Jalil sudah jadi komisioner bawaslu,” ucap Eli Said, warga Ciawigebang yang juga menerima kiriman serupa.
Eli sendiri menerima broadcast yang isinya sama dengan Jalil. Perempuan yang kini berkerudung itu mendapatkan kiriman 2 kali pas hari tenang. Namun ia merasa heran, isi pesannya menyebut Eli sebagai bapak, bukan ibu.
“Tulisannya pak Eli, bukan bu Eli. Jadi si pengirim tidak bisa membedakan mana laki-laki dan perempuan,” rungut Eli.
Dia meminta agar bawaslu mengusut tuntas kasus yang dinilai merugikan caleg lain itu. Sebab, dengan adanya kiriman semacam ini, hari tenang malah membuat caleg lain tidak tenang. Suasana pun malah menjadi tegang. (deden)