KUNINGAN (MASS) – Hasil survey Jamparing Research (JR) yang menyebut perolehan kursi PAN diprediksi akan menyalip PDIP pada Pemilu 2019, mendapat tanggapan langsung dari Ketua DPC PDIP Kuningan, Rana Suparman SSos.
“Aneh aja, kok survey dipublikasikan. Kalau emang surveynya PAN, ya internal kan biasanya. Kok kenapa harus dikonfirmasikan ke KPU, dikonfirmasikan kemana-mana,” sindir politisi yang kini menjabat ketua DPRD itu, Rabu (20/3/2019).
baca juga: https://kuninganmass.com/politics/pdip-dan-golkar-merosot/
Namun dirinya tetap menilai hasil survey tersebut bagus untuk memotivasi partai-partai lain bergerak. Setidaknya ingin membuktikan peta yang ada di survey. Untuk itu Rana berterima kasih ada penyeimbang sehingga tidak membuatnya terlena.
“Kalau PAN bisa melebihi suara PDIP, itu nasib bagusnya. Tapi kami juga bergerak kok. Kami tau dapil 1 basis PAN dimana, begitu juga dapil 2, 3, 4 dan 5, haloo nanti saya akan turun ke basis PAN,” seru Rana sambil tersenyum dan melambaikan tangan.
Dia mengatakan, PDIP pun melakukan survey. Namun menurutnya tidak untuk dipublikasikan. Sebab terikat pada etika politik.
“Dari situ juga udah kelihatan cara berpikir politiknya. Masa hasil survey dikonfirmasikan ke KPU. Maksudnya meminta KPU memegang teguh kepada hasil survey itu. Gak boleh dong. Pemilunya juga belum,” ucapnya.
Ditanya rasional atau tidak, Rana tidak bisa memvonis. Sebab menurut dia, itu tergantung siapa yang menyurveynya. Masing-masing memiliki metodologi sendiri. Namun dari hasil survey tersebut dirinya merasa jadi tahu potensi-potensi yang patut dievaluasi.
“Dapil 1, PDIP itu kemarin (2014, red) dapat 2 kursi penuh. Sisa suaranya 5000 suara. Kita sudah kroscek ternyata sekarang bertambah. Cigugur pasti bertambah, Ciniru, Hantara, Garawangi,” kata Rana.
Begitu juga dapil 3, pada pemilu lalu 2 kursi penuh. Bahkan sisa suara 6000 menjadi kursi. Orientasi di dapil tersebut bertahan, disamping menerapkan strategi guna memaksimalkan tanpa harus dipublikasikan. “Maleber halloo, kita bertemu di hasil nanti. Lebakwangi pun begitu,” sapa Rana.
Untuk dapil 4 pun, ia mengaku telah turun ke bawah baik Cibeureum, Cibingbin dan kecamatan lain. Komunikasi dengan kolega pribadi dan juga kolega partai pun telah dilakukan. Seperti keturunan PNI, simpul Murba, IPKI dan lainnya. “Jadi jangan kegeeran dulu deh,” ketusnya.
Tak terkecuali dapil 5. Pada pemilu lalu 1 kursi penuh didapatkan PDIP. Sisa suaranya 4000, hanya kalah 214 suara oleh Demokrat sehingga tidak menjadi kursi. Rana juga menantang siapapun untuk mengecek bagaimana dukungan rakyat terhadap PDIP di dapil 5.
“Bayuning, Kadugede, silakan cek. Justru partai yang mengklaim menang, saya yakin menurun. Cek aja apakah saya punya akses ke Windujanten, Sagarahiang, Ciketak, Kadugede. Kita ketemu aja nanti. Lalu Darma juga kita tau siapa yang mendayung suara di sana,” ungkapnya.
Ia menandaskan, kursi PDIP pada pemilu sekarang justru ditargetkan lebih dari 10 buah. Sisa suara yang diperoleh pada pemilu lalu diharapkan olehnya jadi kursi. Sebab menurutnya, mendongkrak 1000 sampai 2000 suara itu susah. Rana menyebut dapil 1, 3, 4 dan 5 yang pada pemilu 2014 memiliki sisa suara sehingga bisa jadi tambahan kursi. (deden)