KUNINGAN (MASS) – Dalam memperingati Hari Santri Nasional, Organisasi Santri Pelajar KMA Al-Mutawally (OSPAMA) menyelenggarakan seminar, Selasa (23/10/2018). Bertempat di Aula Al-Mutawally, sebanyak 150 santri menghadiri seminar bertajuk Jurnalistik “The Power Of Writing” itu.
Pembina OSPAMA, Muhammad Khoirudin SSos mengungkapkan, pihaknya telah mempersiapkan seminar ini sejak jauh-jauh hari. Bahkan kegiatan seminar setiap tahunnya diperingati dalam rangka hari santri nasional yang jatuh pada tanggal 22 oktober.
“Kalau tahun lalu kami adakan seminar bertajuk Santri Bebas Narkoba , dan untuk tahun sekarang kami adakan tentang Jurnalistik,” terang pria yang akrab disapa Khoer itu.
Dengan tema yang diusung The Power Of Writing, pihak Al-Mutawaly mengundang pembicara dari Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr Arief Rachman MSi serta Wartawan media online kuninganmass.com, Deden Rijalul Umam. Para peserta pun menyambut antusias dengan bertanya dan menyimak dengan baik penyampaian dari pemateri.
“Alhamdulillah peserta dari berbagai sekolah turut hadir dan antusias mengikuti acara ini, mudah-mudahan selain acara ini sukses, para peserta dapat mengamalkan apa yang mereka dapat dari seminar ini,” harap Khoer.
Dalam materinya, dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon Dr Arief Rachman MSi mengatakan, kegiatan jurnalistik atau menulis itu sangat penting bagi kalangan pelajar. Nanti para pelajar dapat memahami tentang bagaimana cara menulis yang baik dan benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia pada artikel dan liputan.
“Saya bangga, pihak OSPAMA Al-Mutawally ini menyelenggarakan seminar bertajuk jurnalistik dengan tema The Power Of Writing. Karena sudah seharusnya penerus bangsa ini melek dalam menulis,” ucap Arief.
Diperkuat oleh Deden Rijalul Umam selaku pemateri kedua, dia menegaskan, santri yang terpelajar bukan hanya cerdas dalam prestasi, tapi juga cerdas dalam menulis. Kepada para santri/siswa Deden juga bicara fakta bisnis jurnalistik atau media massa di Indonesia serta mempelajari bagaimana etika dalam berbisnis, terutama dalam bisnis jurnalistik atau media massa.
“Semoga hal ini dapat memberi manfaat yang luar biasa, bukan hanya bagi para peserta seminar tapi juga bagi para panitia,” ujar Deden.
Ia melanjutkan, santri sudah seharusnya menjadi acuan untuk bangsa yang lebih baik. Maka dari itu para santri mesti terhindar dari berita-berita hoax dan berita yang tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, wadir 2 KMA Al-Mutawaly, Uud Syaprudin SHI mengapresiasi peringatan hari santri nasional ini. Pihaknya berharap pembelajaran dari tahun-ke tahun, santri Al-Mutawaly akan menjadi lebih baik lagi.
“Bukan sekadar peringatan, namun hari santri nasional menjadi barometer bagi santri penerus bangsa untuk mengedepankan nilai-nilai agama dalam berbagai hal, termasuk menyikapi diri terhadap berita berita Hoax atau berita bohong,” tandas Uud. (khoer/rl)