KUNINGAN (MASS) – Banyaknya kenangan sewaktu masa sekolah yang kurang menyenangkan, panitia Hari Santri Nasional (HSN) menggelar Workshop Pendidikan yang bertema ‘Religius and Fun Teaching’ di Lembah Ciremai Restaurant (LC), Sabtu (20/10/2018).
Ketua panitia HSN Iim Suryahim mengatakan, banyaknya ungkapan guru kepada murid yang tidak enak didengar seperti bodoh, atas hal tersebut pihak panitia sengaja menggelar kegiatan ini untuk menghapus memori tersebut dan memberikan strategi baru kepada para guru.
“Karena sebenarnya, tidak ada anak bodoh, hanya letak kepintarannya saja yang berbeda. Selain itu, sering beranggapan bahwa kecerdasan itu terpaku kepada matematis,” ujarnya dalam sambutan.
Dirinya menambahkan, kegiatan HSN pun tidak berhenti pada acara seremonial saja. Namun, pihaknya akan menggelar kegiatan yang memiliki nilai-nilai lebih yang kemanfaataannya bisa dirasakan oleh masyarakat luas, terlebih intelektual dan spiritual.
“Karena guru memiliki tugas yang mulia yakni mencerdaskan anak bangsa. Kami ingin memberikan oleh-oleh yang tidak akan lenyap, namun bisa dirasakan sepanjang hayat, yakni sebuah strategi baru terlebih sistem mengajar yang menyenangkan,” jelas Iim.
Dalam mengisi materi pun pihak panitia mendatangkan Imam Maliki Ralibi SPd MM atau lebih dikenal dengan sebutan Ridwan Kamil KW dan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi sebagai Keynote Speaker. Sementara itu, kegiatan ini didukung penuh oleh PCNU Kuningan, Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, Pemda Kuningan, Kemenag Kuningan, Media Online Kuninganmass.com dan Unisa Kuningan. (argi)