KUNINGAN (MASS) – Tidak seperti pilkada lima tahun lalu, Pilkada sekarang dinilai banyak kalangan kurang seru. Tidak sedikit dari komponen masyarakat yang menilai pertarungan Pilkada 2018 ini tidak greget.
“Kok kaya tiis-tiis jahe begini. Gak seperti dulu, kedengerannya rame, pertarungannya sengit. Sama-sama ngotot,” ujar salah seorang mahasiswa Kuningan, Agam Hafiz Nur Iman, Selasa (6/3/2018).
Sepengetahuannya, saat ini sudah memasuki masa kampanye. Namun gebrakan para pasangan calon, menurut Agam, nyaris tak terdengar. Ibarat sepak bola, pertandingannya seperti MU lawan Crystal Palace. Kurang seru seperti Barca lawan Madrid.
“Kebanyakan main gerilya, mungkin lagi musim. Pilkadanya tidak menggeliat. Sama-sama menerapkan pola bertahan. Antara suasana kampanye dengan suasana bukan kampanye, terasa sama saja,” ketus pemuda asal Pasapen Kuningan Kota itu.
Padahal menurut Agam, pilkada merupakan sebuah proses demokrasi yang akan menentukan nasib Kuningan ke depan. Dirinya tidak habis pikir kenapa hal ini bisa terjadi.
“Sebenarnya ini gejala apa ya. Kemarin-kemarin juga saya coba melakukan survey kecil-kecilan, ternyata respon masyarakat pun biasa-biasa saja,” ungkapnya.
Sebagai calon pemimpin, Agam meminta agar menggeliatkan masyarakat. Tiga paslon mestinya dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat agar antusias berpilkada.
“Para kandidatnya yang harus antusias. Biasanya mampu menularkan ke masyarakat. Jangan sampai malah membuat masyarakat menjadi apatis dan apriori,” pinta Agam. (deden)