KUNINGAN (MASS)- Sejak Terjadi bencana warga Kuningan disuguhkan dengan berbagai informasi yang menguras emosi. Berbagai foto yang mengambarkan proses evakusi warga dari tempat tingalnya membuat banyak yang meneteskan air mata.
Kuninganmass.com sediri pada hari Minggu (25/2/2018) berkunjung ke tempat pengungsian warga Desa Pinara. Warga satu desa itu ditampung di dua lokasi yakni Desa Ciniru dan Desa Cijemit.
Dari pantauan di pengungsian Desa Ciniru warga tampak terlihat nyaman meski raut muka terlihat masih trauma. Untuk makanan mereka mengaku tidak ada kendala. Begitu juga untuk pakaian banyak yang mengirim.
Namun karena banyak pengungsi maka mereka merasakan gerah, sehingga diperlukan kipas angin terutama ditempat pengungsian yang ditampung di Gedung PGRI Kuningan yang berumlah 250 Jiwa.
Tidak jauh berbeda juga yang ditampung di Gedung Veteran Kecamata Ciniru yang berjumlah 156 jiwa. Anak kecil tampak kepanasan, begitu juga yang lansia.
Mereka hanya dengan menggunakan sobekan dus aqua mineral untuk melawan gerah. Warga pun tampak sudah menerima dengan musibah yang terjadi.
“Hanya kepanasan saja karena bagian atap dari asbes. Bukan hanya siang tapi malam hari pun kami kepanasan,” ujar Saptini yang mengaku warga Dusun Ciporang Desa Pinara kepada kuninganmass.com
Ia berharap ada bantuan untuk kipas angin agar pengungsi tidak kepanasan, terutama anak balita, ibu hamil dan lansia. Kemudian, juga bantuan perlengkapan bayi baik baju hingga susu.
“Cucu saya terpaksa makan nasi lembek karena bantuan susu belum ada. Padahal baru berusia 12 bulan,” tandasnya.
Sementara itu, Rasti yang berdampingan dengan Saptini di tempat pengungsian mengaku, untuk jumlah MCK masih kurang. Begitu juga untuk pasokan air.
“Untuk tempat jemur baju pun belum ada karena masih menggunakan baju yang ada. Semoga hal ini menjadi perhatian. Eh, jangan lupa untuk tempat tidur juga belum ada,” tandas ibu paruh baya yang sudah ditinggal suaminya karena meninggal.
Ternyata di tempat ini sudah ada dapur umum sehingga pengungsi tidak akan kekurangan pasokan makann. Apalagi bantuan terus mengalir.
Sementara di tempat pengungsian yang berada di Balai Desa Ciniru terbilang nyaman karena warga setempat meminjamkan kipas angin. Bahkan, ada televisi juga sehingga pengungsi merasa terhibur.
“Kami sediakan agar tidak jenuh tinggal di pengungsian. Di Desa Cijemit lokasi pengunsian ada Balai Desa Cijemit 216 jiwa, Pesantren Desa Cijemit 15 jiwa, dan Dusun Sukacai Desa Cijemit 51 jiwa dan semuanya dalam kondisi aman dan sehat,” ujar Kaur Pemerintahan Desa Cijemit Kecamatan Ciniru Kaur Kastam.
Sementara itu, di Desa Cijemit belum ada dapur umum, sehingga untuk proses memasak untuk kebutuhan pengungsi dilakukan di rumah warga. (agus)