KUNINGAN (MASS)- Adanya operasi pasar beras murah yang dilakukan selama tiga hari ternyata tidak berdampak sama sekali. Ini terbukti dengan tidak adanya perubahan harga beras di pasaran.
Padahal dengan kebijakan menggelar OP oleh pemerintah yang berkerjasama dengan Bulog adalah untuk menekan harga jual. Saat ini harga jual beras Rp13 ribu untuk kualitas 1. Sedangkan kualitas 2 adalah Rp12.500.
Dibanding pada hari Senin terjadi kenaikan Rp500/Kg. Kondisi ini tentu memprihatinkan terlebih Kabupaten Kuningan dikenal sebagai lumbung beras di Jabar. Bahkan setiap tahun Kuningab selalu suprlus.
“Beras naik sejak hari Rabu. Padahal pada Senin lalu sudah naik dari Rp500. Kalau terus menerus beras bisa menembus ke Rp15 ribu,” ujar H Ooh salah seorang penjual beras di Pasar Kepuh Kuningan, Kamis (18/1/2018).
Saat ini kata dia, pasokan beras terbilang langka, sehingga harganya terus naik. Solusi untuk menurunkan harga adalah stok beras dipasaran berlimpah.
Diterangkan, pedagang itu dalam menjual beras memberlakukan mekansime pasar, ketika harga stok berkurang maka harga akan naik, begitu juga sebaliknya.
Sementara itu, petugas pendata harga sembako dan bahan strategis di Pasar Daerah Kuningan, Arisman menyebutkan, harga beras kembali naik. Kenaikan beras Rp500/Kg tiap jenisnya.
“Untungnya tidak dibarengi dengan kenaikan beras ketan yang masih dijual Rp24 ribu,” ujarnya.(agus)
