KUNINGAN (MASS) – Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/2017), ratusan mahasiswa dan dosen UNISA mengikuti Apel Kebangsaan. Dalam kegiatan yang digelar di halaman kampus tersebut, berbagai elemen masyarakat pun turut serta.
Tema yang diusungnya ‘Melawan Radikalisme dan Intoleransi’. Sesuai dengan surat dari Kementerian Agama (Kemenag) bahwa setiap perguruan tinggi Islam harus menyelenggarakan acara apel kebangsaan.
“Kepada seluruh mahasiswa bangkitkan lagi semangatnya, bahwa detik ini, hari ini, kita adalah harapan bangsa, dan jangan sampai loyo karena mahasiswa (pemuda) itu sangat luar biasa demi bangsa dan negara Indonesia,” ucap presiden mahasiswa BEM Unisa Yanto.
Sementara, Dekan Fakultas Ilmu Keislaman (FIK) Dr. H. Fenny Rahman., M.Pd. mengatakan kebangsaan itu tidak lepas dari realitas sejarah perjuangan para pendiri bangsa, dan modal yang berharga dari Allah SWT.
“Secara historikal saya melihat mulai tanggal 20 Mei 1908 itu merupakan hari kebangkitan nasional, meskipun masih berbentuk regional. Kemudian, pada tanggal 28 Oktober 1928 perjuangan dari para pemuda sungguh luar biasa. Tetapi hal itu belum menjadi puncaknya dan ini perlu adanya penyikapan dari mahasiswa, masyarakat, dan orang yang berkepentingan,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, setiap dosen diberi kesempatan untuk menyampaikan motivasi kepada mahasiswa sebagai agen perubahan, diiringi pekik merdeka dan takbir. Acara pun semakin meriah dan kobaran semangat dari bibit generasi penerus sekaligus pelurus bangsa.
Apel kebangsaan ditutup dengan memberikan tanda (Cap Tangan) dan tanda tangan sebagai bukti cinta NKRI, penolakan radikalisme, dan intoleransi di atas kain putih sepanjang 3 meter. (deden)
