TANGGERANG (MASS) — Suasana haru dan khidmat menyelimuti Terminal Internasional Bandara Soekarno-Hatta, saat Pondok Pesantren Husnul Khotimah melepas 39 alumni terbaik untuk melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, salah satu pusat keilmuan Islam tertua dan paling berpengaruh di dunia, Kamis (18/12/25).
Prosesi pelepasan dihadiri langsung oleh jajaran pimpinan dan pengasuh pesantren, di antaranya Ketua Umum Yayasan Husnul Khotimah (YHK) Kuningan KH. Mu’ta’mad, Lc., M.Pd. Al-Hafidz, Mudir HK 1 Kyai Mulyadin, Lc., MH, Kepala Madrasah Aliyah HK Danni Abdurrahman, M.Pd., serta Kaur Dakwah dan Alumni Iyan Mulyana, M.Pd. Kehadiran para wali alumni turut menambah kekhidmatan, menandai pelepasan bukan sekadar perjalanan akademik, tetapi juga amanah dakwah dan keilmuan.
Dalam sambutan dan taujihnya, Kyai Mulyadin, Lc., MH menegaskan bahwa keberangkatan ke Al-Azhar adalah kelanjutan dari proses tarbiyah yang telah ditempa di pesantren. Ia menyampaikan empat pesan utama yang menjadi bekal ruhani dan moral para alumni.
“Pertama, kokohkan tujuan dan luruskan niat. Menuntut ilmu harus diniatkan karena Allah, untuk kemaslahatan umat. Kedua, bergabunglah dengan circle kebaikan. Lanjutkan proses tarbiyah, jangan merasa selesai hanya karena telah sampai di Al-Azhar,” tuturnya.
Puluhan alumni Husnul Khotimah dilepas ke Al Azhar Kairo Mesir. (dok.HK)
“Ketiga, jaga identitas sebagai santri dan bagian dari pesantren Husnul Khotimah. Dan keempat, jaga nama baik pribadi, keluarga, serta almamater di mana pun berada,” imbuh Mulyadin.
Pesan tersebut disambut antusias oleh para alumni. Emir Mufid Fahmi, salah satu alumni yang akan berangkat, menyampaikan rasa syukur dan tekadnya untuk menjaga amanah pesantren.
“Kami berangkat membawa doa guru-guru dan orang tua. Al-Azhar adalah mimpi besar, tetapi kami sadar tanggung jawabnya lebih besar. Insya Allah kami akan menjaga akhlak, semangat belajar, dan identitas sebagai santri Husnul Khotimah,” ungkap Emir.
Hal senada disampaikan oleh Didik Wiranto, wali dari alumni Safira Faizati. Ia mengaku terharu dan bangga atas kesempatan yang diraih putrinya.
“Kami sebagai orang tua sangat bersyukur. Terima kasih kepada para asatidz dan pengasuh yang telah membimbing anak-anak kami. Kami titipkan kembali anak-anak kami kepada Allah, semoga menjadi ulama yang berilmu dan berakhlak,” ujarnya.
Sementara itu, Kaur Dakwah dan Alumni Iyan Mulyana, M.Pd. menegaskan bahwa keberangkatan alumni ke Al-Azhar merupakan bagian dari ikhtiar berkelanjutan pesantren dalam mencetak kader ulama dan intelektual muslim yang berwawasan global namun berakar kuat pada nilai-nilai pesantren.
“Langkah para alumni menuju Al-Azhar bukan sekadar perjalanan lintas negara, melainkan ikrar sunyi untuk menuntut ilmu, menjaga amanah, dan kelak kembali mengabdi bagi umat dan bangsa,” ungkapnya.
Pelepasan ditutup dengan doa, pemberian tali kasih (kadeudeuh) dari YHK Kuningan untuk para alumni dan dokumentasi bersama. (didin)
