KUNINGAN (MASS) – Hujan lebat yang mengguyur Desa Cijemit, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan pada Sabtu (10/5/2025) menyebabkan debit air sungai meningkat drastis dan arus sungai meluap. Kondisi tersebut membuat Jembatan Cipedak, yang menghubungkan empat desa, mengalami kerusakan parah dan dinilai sangat membahayakan.
Menurut Cucu Tresna Sumadi, BPD Desa Cijemit, jembatan tersebut kini semakin rangkang di bagian atas, bagian bawah terus terkikis oleh arus sungai, sementara di bagian samping mengalami longsor.
“Pohon – pohon di sekitar jembatan juha pada tumbang dan hanyut terbawa arus sungai,” ujarnya
Cucu juga mengatakan warga setempat yang melintasi jembatan, mengaku merasa takut ketika melewati jembatan tersebut, terutama saat sedang hujan.
“Ia merasakan jembatan bergoyang dan terasa bergetar keras oleh arus sungai itu,” kata Cucu menirukan cerita Jeki.
Cucu berharap Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar dan Wakil Bupati Tuti Andriani segera meninjau lokasi tersebut. Hingga saat ini, keduanya belum sempat datang karena kesibukannya.
Namun, Kepala Bidang PUTR Teddy Bisma serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kuningan Uu Kusmana telah meninjau langsung ke lokasi. Kadisdikbud Uu Kusmana sendiri merupakan putra asli Desa Cijemit.
“Pak Uu sangat peduli terhadap tanah kelahirannya. Banyak bantuan yang telah dirasakan oleh masyarakat Cijemit khususnya, dan juga desa-desa lain di Kecamatan Ciniru,” ujar Cucu.
Di sisi lain, Kasi Pemerintahan Desa Cijemit, Didi Sanudi, menginginkan perbaikan jembatan segera direalisasikan baik melalui anggaran pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi Jawa Barat.
“Jembatan Cipedak adalah satu-satunya akses utama yang menghubungkan empat desa yaiut, Cijemit, Gunungmanik, Pinara, dan Cipedes,” tegas Didi.
Hal serupa disampaikan oleh guru SMPN 1 Ciniru, Didin Junaedin, Ia mengatakan jembatan tersebut merupakan jalur vital yang dilalui oleh para siswa SMP dan SMA untuk menuju sekolah dan jalur para pedagang.
“Jembatan ini menjadi jalur ekonomi utama bagi para pedagang hasil pertanian dan akses layanan kesehatan dari empat desa,” ucapnya. (didin)
