KUNINGAN (MASS) – Karena dianggap bakal memperparah kemacetan yang terjadi selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2025, angkutan tradisional seperti Delman atau Andong dilarang beroperasi di Jawa Barat. Kebijakan itu juga berlaku di Kabupaten Kuningan yang memang terkenal masih banyak Delman.
Karenanya, pada Kamis (20/3/2025) kemarin, ratusan kusir delman dikumpulkan di Teras Pendopo Kabupaten Kuningan. Sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, para kusir delman dilarang beroperasi selama 2 pekan, H -7 sampai H + 7 Lebaran. Karena tidak beroperasi, para kusir delman diberi kompensasi dari Pemprov Jawa Barat berupa uang sebesar Rp3 juta rupiah.
Penyaluran kompensasi bagi kusir delman secara simbolis diberikan Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si. Dikatakan Dian, kebijakan ini diambil sebagai upaya mengurangi kemacetan selama arus mudik Lebaran 2025 dengan menghentikan sementara operasional angkutan tidak bermotor.
Bupati Dian, mengatakan penyerahan kompensasi ini dari Gubernur Jawa Barat Pak Dedi Mulyadi. Hal ini baru terjadi dalam rangka kelancaran arus mudik, berdasarkan hasil kajian. Bahwa titik kemacetan salah satunya kendaraan tidak bermotor, termasuk delman dan becak. Untuk ketertiban disarankan istirahat dulu, untuk mengurai kemacetan.
“Berdasarkan kebijakan Pak Gubernur memberikan kompensasi. Delman tidak beroperasi sebelum dan sesudah H -7 dan H+ 7 lebaran. Semoga kompensasi ini dapat menyambut lebaran dengan gembira,” ujarnya.
Secara keseluruhan, kata Dian, ada 169 Kusir delman di Kuningan yang menerima kompensasi ini. Sekedar informasi, bahwa kebijakan ini berlangsung juga di Garut, Tasikmalaya, Subang dan Cirebon yang masuk dalam program ini. Pembayaran kompensasi bersumber dana dari APBD Pemprov Jabar.
Para kusir delman menyambut baik kebijakan ini. Dadi (55), kusir delman asal Ciomas, Kecamatan Ciawigebang, mengatakan bantuan ini sangat membantunya memenuhi kebutuhan keluarga.
“Alhamdulillah, kompensasi Rp3 juta ini sangat membantu meringankan kebutuhan keluarga. Selain menarik delman, saya juga memiliki sedikit lahan sawah, jadi selama tidak beroperasi bisa fokus menanam padi,” ucapnya.
“Bantuan ini sedikitnya bisa saya sisihkan untuk perbaikan pedati. Dengan begitu, selain kuda tetap sehat, perlengkapan sarana juga terjaga demi keamanan penumpang,” kata kusir lainnya, Uci (60).
Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Kuningan, Kapolres Kuningan yang diwakili Kabag SDM Kompol Budiman, Kepala UPTD Pengelolaan Prasarana Perhubungan Wilayah IV Moch. Dan Fultun, S.Hut., M.Eng., M.Sc., serta pimpinan Bank BJB Kuningan. (eki)
